Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diincar Jadi Calon Wali Kota Independen Yogyakarta, Ini Komentar Bambang Widjojanto

Kompas.com - 29/03/2016, 08:10 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com - Nama mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto masuk dalam radar konvensi calon wali kota independen yang dihelat oleh gerakan Jogja Independent (Joint) untuk maju dalam Pilkada Yogyakarta 2017 nanti.

Pria yang kerap disapa BW ini dinilai memenuhi kriteria pemimpin yang diinginkan dalam konvensi independen tersebut. BW yang pernah berkecimpung di LBH Yogyakarta serta kiprahnya dalam pemberantasan korupsi dinilai layak memimpin kota Yogyakarta lima tahun ke depan.

Lantas apa tanggapan BW?

"Saya mengucakan terima kasih, tapi kemudian saya harus mengukur diri. Sebaiknya saya akan memberikan dan mendukung siapa pun selain saya yang jauh lebih baik," kata BW di sela kegiatan Halaqah atau Kajian bertajuk "Menyelamatkan Pesantren dan Nahdliyyah dari Jebakan Korupsi" di Pondok Pesantren Edi Mancoro, Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Senin (28/3/2016).

BW mengatakan, saat ini di Indonesia memang dilanda krisis keteladanan dari para pemimpinnya. Maka dari sanalah perlu didorong dan dibuka ruang independen untuk melahirkan pemimpin yang sesuai dengan keinginan masyarakat.

Dia menilai bahwa posisinya akan lebih baik jika di luar sistem. Selain itu secara kemampuan diri ia menilai masih membutuhkan banyak pembelajaran untuk bisa berkontribusi dalam membangun Indonesia.

"Kita itu langka orang-orang yang perlu diteladani, kita datang ke tempat-tempat seperti ini kan mencari teladan, mencari oase-osae. Tapi kalau aku sendiri yang disorong, waduh susah aku. Saya lagi mencari oase-oase untuk membangun indonesia dan bangsa ini, jangan disorong dulu dong. Kan saya jadi tidak bisa penuh nanti kalau membantu masyarakat ini," tuturnya.

Seperti diberitakan, masyarakat Yogyakarta yang diinisiasi sejumlah tokoh masyarakat setempat membentuk gerakan bernama "Jogja Independent" (Joint). Gerakan ini bertujuan menggelar konvensi independent untuk memilih calon wali kota yang akan diusung dalam Pilkada 2017.

Di antara inisiator itu ada nama mantan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Prof Dr Edy Suandi Hamid, mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas, mantan Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto, pakar ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Rimawan Pradiptya serta para seniman/budayawan, mantan politikus, aktivis dan lain-lain.

(Baca juga: Garin Nugroho dan Mantan Dubes Ambil Formulir Calon Wali Kota Independen Yogyakarta)

Bertempat di bantaran kali Code di Jetis Harjo, Yogyakarta, mereka mendeklarasikan gerakan itu, Minggu (20/3/2016). Sejak dideklarasikan, joint terus membuka pendaftaran bagi masyarakat umum untuk bergabung dalam konvensi hingga 30 Maret.

Hingga, Senin (28/3/2016) kemarin, sebanyak 42 orang telah mengambil formulir pendaftaran calon wali kota independen di sekretariat Jogja Independent atau Joint.

Yustina Neni, Koordinator Sekretariat Jogja Independent (JOINT), menyampaikan, dari 42 orang yang telah mengambil formulir, terdapat nama sineas Garin Nugroho dan Nur Syahrir Rahardjo, mantan Duta Besar RI untuk Suriname.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com