Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Soal Sampah, Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung Jangan Kekanak-Kanakan"

Kompas.com - 23/03/2016, 14:17 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung diminta untuk tidak saling tuding terkait persoalan sampah yang mengotori aliran Sungai Citarum. Seharusnya, pemerintah duduk bersama untuk menyelesaikannya.

"Jangan kekanak-kanakkan, jangan malah saling salahkan," ujar anggota Komisi IV DPRD Jabar, Yod Mintaraga, di Gedung Sate, Bandung, Rabu (23/3/2016).

Yod mengungkapkan, seharusnya pemerintah duduk bersama menyelesaikan persoalan sampah, walaupun dia menilai bahwa sampah yang memenuhi aliran anak Sungai Citarum ini berasal dari Kota Bandung.

"Dari dulu, sejak saya jadi anggota Dewan Kota Bandung, persoalan sampah tidak pernah selesai. Ini jadi salah satu persoalan serius," imbuhnya.

Menurut Yod, hal ini terjadi karena keterbatasan yang dimiliki Pemkot Bandung, terutama mengenai alat dan fasilitas lainnya terkait penanganan sampah. Selain itu, perilaku warga Kota Bandung pun turut memperburuk keadaan ini.

"Belum sadar, masih suka membuang sampah sembarangan. Ini yang harusnya diubah," ucapnya.

Karena itu, Pemprov dan DPRD Jabar bergerak cepat untuk menangani sampah dengan menyediakan tempat pemilahan dan pemrosesan akhir sampah (TPPAS) regional di Legoknangka, Kabupaten Bandung, dan Nambo, Bogor.

Dengan hadirnya TPPAS tersebut, diharapkan, semua sampah yang dihasilkan warga bisa tertangani dengan baik. Yod menuturkan, dengan banyaknya jumlah warga di Kota Bandung, penanganan sampah mutlak harus dilakukan secara profesional.

Dia juga meminta agar masyarakat piawai dalam mengolah sampahnya sendiri sehingga jumlahnya bisa ditekan.

"Kalau bisa, di lingkungan RT pun sudah diolah, dipilah karena masih bisa dimanfaatkan, masih punya nilai," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com