Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi yang Bunuh Diri di Kantor Polisi Diduga Stres

Kompas.com - 23/03/2016, 06:40 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Polisi menduga Ardi Suwito (25) pemuda yang bunuh diri di kantor Polsek Mertoyudan Kabupaten Magelang mengalami depresi lantaran harus berurusan dengan hukum atas kasus dugaan kekerasan dan pengrusakan rumah.

Selain itu, warga Dusun Karet Desa Bulurejo Kecamatan Mertoyudan itu juga diduga tertekan karena harus mengganti sepeda motor milik temannya yang sudah hangus dibakar massa saat kejadian pengrusakan itu.

"Kemungkinan dia stres, dan tertekan karena sepeda motor yang dipinjam hangus terbakar. Sang pemilik minta dia menggantinya," kata Kepala Polres Magelang, AKBP Zain Dwi Nugroho, di Mapolsek Mertoyudan, Selasa (22/3/2016).

Zain mengatakan, Ardi mencoba bunuh diri usai diperiksa polisi sebagai saksi kasus dugaan pengainayaan dan tawuran antar pemuda Dusun Nepak dan Dusun Karet Desa Bulurejo, Minggu (20/3/2016) lalu.

Ardi diperiksa bersama delapan temannya sejak Minggu hingga Senin (21/3/2016) sore. Pemuda itu nekat menghabisi nyawa sendiri saat usai diperiksa polisi di ruang tunggu mapolsek Mertoyudan, Senin sore.

Saat itu, Ardi tiba-tiba menusukkan pecahan botol kaca yang sebelumnya tergeletak di depan ruang Kapolsek Mertoyudan, AKP Sugiarto. Korban sempat dirawat dan menjalani operasi besar di RSUD Tidar Kota Magelang sebelum akhirnya meninggal pada Selasa (22/3/2016) pukul 04.30 WIB.

Adil Warsito (38), kerabat Ardi, menyatakan bahwa Ardi merupakan sosok yang pendiam. Sehari-hari Ardi bekerja sebagai karyawan pabrik Cendol di Magelang. Sejauh ini, sebut dia, korban tidak memiliki masalah apapun dengan warga lainnya.

"Mungkin karena dia pendiam, terus dia shock karena harus diperiksa polisi apalagi harus mengganti sepeda motor temannya yang rusak saat kerusuhan kemarin," kata Adil.

Sebelum diberitakan, korban menjadi saksi atas kasus dugaan penganiayaan dan pengrusakan rumah warga Dusun Nepak, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, yang terjadi pada Minggu (19/3/2016) malam.

Kasus tersebut bermula bermula ketika beberapa pemuda asal Dusun Nepak dan Dusun Karet terlibat perkelahian di dekat sebuah minimarket di desa tersebut. Kasus ini lantas menimbulkan salah paham antar warga kedua dusun yang berdekatan itu. Warga Karet mendatangi warga Nepak merusak rumah dan warung.

Aksi tersebut mengakibatkan salah seorang warga Nepak, Sonhaji, terluka akibat senjata tajam. Diduga aksi tersebut dilakukan oleh warga Karet bernama Gupolo yang saat ini masih buron.

Warga Nepak kemudian melakukan aksi balasan dengan membakar sebuah sepeda motor yang tertinggal saat aksi pengrusakan oleh warga Karet di Dusun Nepak. Sepeda motor itu ternyata dikendarai oleh korban bunuh diri, Ardi Suwito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com