Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Kasus Kekerasan Bunuh Diri di Kantor Polisi

Kompas.com - 22/03/2016, 21:50 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Ardi Suwito (25) nekat bunuh diri di Markas Polsek Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (21/3/2016) sore. Ardi merupakan saksi kasus dugaan penganiayaan dalam tawuran antarpemuda Dusun Nepak dan Dusun Karet, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan.

Ardi yang merupakan warga Dusun Karet itu bunuh diri sesaat setelah polisi meminta keterangan atas kasus tersebut.

Ia mengambil botol kaca di depan ruangan Kepala Polsek Mertoyudan Ajun Komisaris Polisi Sugiarto dan memecahkannya. Pelaku kemudian menikam perutnya sendiri dengan pecahan botol itu.

Sejumlah polisi langsung merebut pecahan kaca untuk mencegah aksi yang lebih parah. Korban dilarikan korban ke RSUD Tidar Kota Magelang.

"Saat itu korban masih dapat berteriak, "Aku mati wae! Aku mati wae! (Aku mati saja!)'," kata Kepala Polres Magelang Ajun Komisaris Besar Polisi Zain Dwi Nugroho, Selasa (22/3/2016) siang.

Zain mengatakan, buruh pembuat cendol ini sempat mendapatkan perawatan medis dan operasi besar di RSUD Kota Magelang mulai Senin pukul 19.00 hingga 21.30 WIB. Namun, kondisi kesehatan korban memburuk meski sudah berada di ruang perawatan intensif.

"Korban kritis dan akhirnya meninggal dunia Selasa pukul 04.30 WIB. Pagi tadi jenazah dimakamkan oleh pihak keluarga," ujar Zain.

Ia menyebutkan, korban menjadi saksi atas kasus dugaan penganiayaan dan perusakan rumah warga Dusun Nepak pada Minggu (20/3/2016) malam.

Korban diperiksa bersama delapan saksi lain dan didampingi oleh aparat desa setempat.

"Korban maupun warga lainnya masih berstatus saksi saat diperiksa polisi. Belum ada warga yang ditetapkan sebagai tersangka," kata Zain.

Kasus ini terjadi ketika beberapa pemuda asal Dusun Nepak dan Karet terlibat perkelahian di dekat sebuah minimarket. Dipicu masalah itu, warga kedua dusun yang berdekatan itu salah paham.

Warga Karet merusak rumah dan warung di Dusun Nepak. Aksi tersebut mengakibatkan salah seorang warga Nepak, Sonhaji, terluka akibat senjata tajam. Pelaku diduga adalah warga Karet berinisial Gup, saat ini masih buron.

Zain menuturkan, warga Nepak kemudian melakukan aksi balasan dengan membakar sebuah sepeda motor yang tertinggal saat aksi perusakan oleh warga Karet di Dusun Nepak. Sebelumnya, sepeda motor itu dikendarai oleh Ardi Suwito.

"Sepeda motor yang dikendarai oleh korban saat terjadi perusakan di Dusun Nepak itu ternyata pinjaman. Karena sudah hangus terbakar, sang pemilik meminta korban untuk menggantinya," kata Zain.

Zain menduga korban merasa tertekan karena harus berurusan dengan polisi sekaligus harus mengganti sepeda motor tersebut. Alhasil, korban memilih untuk mengakhiri nyawanya.

"Akan tetapi kami masih akan melakukan penyidikan lebih lanjut." ujar dia.

Sementara itu, Kepala Desa Bulurejo Agus Budi Santoso menyatakan sudah berupaya melakukan mediasi antara kedua belah pihak dan sudah ada kesepakatan damai.

Ia yakin bahwa aksi korban adalah murni bunuh diri karena tidak ada tekanan dari pihak mana pun.

"Ini bunuh diri murni. Kami sudah berdamai, meski proses hukum tetap ditangani pihak berwajib. Selama pemeriksaan polisi kami (aparat desa) selalu mendampingi korban dan saksi lainnya," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com