Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Sebut Angkot Ilegal Dibekingi Oknum Aparat

Kompas.com - 21/03/2016, 14:47 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil geram dengan ulah para sopir angkutan ilegal di jalur Cicaheum-Alun-alun Bandung yang terus beroperasi meski telah mendapat peringatan.

Pria yang akrab disapa Emil itu menyebut, ada sejumlah pengemudi yang ditangkap dan dimintai keterangan. Dari hasil pemeriksaannya, ada sejumlah kendaraan milik pensiunan aparat penegak hukum.

"Saya secara pribadi belasan kali mengingatkan dengan sopan. Tiga (orang) pernah saya tangkap, laporkan ke polisi. Ada satu sudah dilaporkan ke Denpom karena dia ada beking oknum. Makanya, pas razia tak hanya melibatkan polisi, tetapi lengkap dengan TNI," tutur Emil di Lacamera Cafe, Jalan Naripan, Senin (21/3/2016).

Sebelum memberikan tindakan tegas, Emil mengaku sudah melakukan upaya persuasif dengan mengajak sejumlah sopir untuk duduk bersama mencari solusi.

"Kami ajak ngobrol di Pendopo. Saya tawarkan pekerjaan. Kami sudah sangat baik memberi opsi. Kalau mau, legal saja mengajukan diri menjadi sopir pelat kuning," ucapnya.

Namun, ajakan Emil tak direspons dengan baik. Para sopir omprengan yang biasa beroperasi di jalur Cicaheum-Alun-alun Bandung itu kembali mengambil penumpang di jalur yang tak semestinya.

"Dia ngotot, sering kali saya lewat Alun-alun, mereka panik dan kabur. Kemarin juga kejadiannya sama. Saya sudah berkali-kali ingatkan, kenapa masih bedegong (bandel)," ucapnya.

(Baca juga: Dituduh Tampar Sopir Omprengan, Ridwan Kamil Sebut Itu "Lebay"...)

Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bandung Enjang Mulyana membenarkan bahwa banyak angkutan ilegal yang diketahui milik aparat penegak hukum dan pensiunan.

"Mereka bukan sulit dibina, tetapi tidak mau dibina. Pemiliknya banyak oknum. Ada pensiunan dari aparat," kata dia.


Kompas TV Ridwan Kamil Dilaporkan Oleh Pengemudi Angkutan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com