Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Korban Sodomi di Lereng Sumbing Mengalami Trauma

Kompas.com - 16/03/2016, 06:30 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Tiga bocah dari 15 korban sodomi pemuda di Dusun Tepus, Desa Wonoroto, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, perlu pendampingan secara intensif akibat mengalami trauma fisik dan psikologis.

Hal tersebut terungkap setelah tim dari Panti Asuhan Marsudi Putra (PSMP) Antasena Kabupaten Magelang melakukan observasi kepada seluruh korban sodomi yang dilakukan oleh MSM (18), warga setempat.

Kepala Seksi Program dan Advokasi Sosial, Panti Asuhan Marsudi Putra (PSMP) Antasena, Agung Suhartoyo mengungkapkan bahwa tiga anak yang masih di bawah umur itu antara lain mengalami kesakitan saat hendak buang air besar dan trauma psikis.

"Bahkan, ada juga korban yang mengaku sampai BAB di dalam celana. Kami nanti akan membuat assesment untuk menentukan pendampingan tindak lanjutnya,” ujar Agung, Selasa (15/3/2016).

Agung menyatakan, pihaknya menerjunkan tim khusus untuk mendampingi seluruh korban sodomi, baik pendampingan hukum sampai pemulihan psikologinya. Pihaknya juga dibantu oleh enam orang pendamping dari Satuan Bakti Pekerja Sosial Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostran) Kabupaten Magelang,

Menurut Agung, pendampingan sangat perlu dilakukan agar korban tidak trauma dan kembali hidup berdampingan dengan masyarakat. Di sisi lain, pendampingan intensif juga penting guna mengantisipasi korban melakukan hal serupa seperti yang dilakukan oleh pelaku terhadap dirinya di masa yang akan datang.

"Mereka membutuhkan pendampingan tindak lanjut. Kekhawatiran kami jangan sampai mereka menikmati, lalu melakukan hal yang sama terhadap orang lain," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Potensi dan Pelayanan Sosial, Disnakersostran Kabupaten Magelang, Bela Pinarsi mengatakan, pihaknya telah melakukan pendampingan sejak 9 Maret 2016 lalu.

Selain pendampingan terhadap korban, pihaknya juga akan melakukan pendampingan terhadap orangtua korban melalui Lembaga Kesejahteraan Keluarga (LKK). Hal ini perlu ditekankan kepada orangtua perihal mengawasi anak dalam bergaul dan sebagainya.

Sebagaimana diketahui, sebanyak 15 anak di lereng Gunung Sumbing, menjadi korban dugaan sodomi yang dilakukan MSM (18). Korban yang semuanya masih anak laki-laki usia 10-14 tersebut sebelumnya diiming-imingi dibuatkan layang-layang maupun mobil-mobilan.

Perbuatan asusila itu telah dilakukan pelaku sejak empat tahun lalu dan para korban berani melaporkan setelah kasus yang menimpa penyanyi dangdut, Syaiful Jamil, ramai diberitakan. Tersangka kini sudah mendekam di Mapolsek Windusari untuk menjalani proses hukum atas perbuatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com