Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lari dari Penyekapan, Seorang Kakek Ditemukan Tewas di Sungai

Kompas.com - 29/02/2016, 19:22 WIB
Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Muhammad Tirsan (70), warga Dusun Parseh, Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu, ditemukan tewas membusuk di sungai Semajid, Dusun Kreteg, Desa Pademawu Barat, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Senin (29/10/2016).

Jenazah Tirsan ditemukan pertama kali oleh Samsah, warga sekitar sungai saat hendak menebang pohon bambu. Sebelum menemukan mayat, Samsah mencium bau busuk. Samsah pun mencari sumber bau tersebut.

"Saya kaget setelah lihat ke dasar sungai ada mayat terlentang sudah membusuk," kata Samsah di lokasi penemuan mayat.

Kabar penemuan mayat cepat tersiar ke warga. Ratusan warga langsung menuju lokasi penemuan mayat meskipun harus menutup hidung karena menahan bau yang menyengat.

Kepala Desa Pademawu Barat, Yusuf Ikhwani langsung menghubungi Polsek Pademawu dan Tim Identifikasi Polres Pamekasan.

"Sebelum ditemukan meninggal, Tirsan menghilang dari rumahnya selama tiga hari," ujar Yusuf.

Keluarga Tirsan, imbuh Yusuf, sudah mencari kemana-mana. Bahkan sampai ke Kabupaten Sampang. Namun dia tidak ditemukan juga. Justru Tirsan ditemukan tewas di dasar sungai.

"Untuk menemukan Tirsan, pihak keluarga sampai minta petunjuk orang pintar. Namun petunjuk dari orang pintar itu meleset. Buktinya disuruh cari ke arah barat rumah, ternyata ditemukan jauh ke arah selatan dari rumahnya," ungkap Yusuf.

Berdasarkan keterangan yang diterima Polsek Pademawu, sebelum menghilang dari rumahnya, Tirsan disekap di dalam rumahnya. Penyekapan Tirsan karena akhir-akhir ini Tirsan mengalami gangguan jiwa.

"Tirsan katanya mengalami gangguan jiwa sehingga disekap. Ternyata dia lari dan ditemukan tewas," ujar Kepala Polsek Pademawu, AKP Sudarisman.

Polisi akan menyelidiki penyebab kematian Tirsan, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Meskipun keluarga Tirsan menolak jenazah Tirsan diotopsi, namun polisi akan terus mendalaminya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com