Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hotel, Mal, dan Apartemen Merenggut Yogyakarta"

Kompas.com - 29/02/2016, 15:38 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Aliansi Masyarakat Peduli Tata Ruang Yogyakarta menggelar aksi di kantor DPRD DIY, Senin (29/2/2016), karena keberatan dengan kondisi darurat tata ruang Yogyakarta saat ini.

Menurut mereka, semakin banyak pembangunan hotel, apartemen, dan mal yang tidak sepadan dengan jumlah ruang terbuka hijau. Pembangunan juga disinyalir telah menabrak bangunan cagar budaya.

Massa mengawali aksinya dengan berorasi. Dalam aksi itu, salah satu orang mengenakan baju adat Jawa lengkap dengan blangkon lantas berdiri di tengah massa. Dua orang berpakaian rapi lantas melilitkan uang di tubuh pria tersebut.

Lalu, dua orang yang berakting sebagai investor lantas menempelkan semen hingga menutup baju Jawa dan blangkon yang dikenakannya.

"Ini teatrikal mandi semen. Intinya bahwa pembangunan hotel, mal, dan apartemen telah merenggut Yogyakarta sebagai kota budaya," ungkap FX Harry Cahya, koordinator aksi, Senin (29/2/2016).

Harry menuturkan, Yogyakarta dan Sleman bisa dikatakan dalam kondisi darurat tata ruang. Kampung-kampung tradisional berangsur-angsur punah. Terjadi ketegangan antara warga yang pro dan kontra di sekitar kawasan hotel, apartemen, dan mal.

Pembangunan hotel, mal, dan apartemen pun tidak sepadan dengan jumlah ruang terbuka hijau, taman bermain anak, sampai ruang publik.

"Jika dilihat, sudah seluruh lokasi di DIY tereksploitasi keperluan komersial, mulai dari lereng Merapi dengan pertambangannya, Kota Yogya dengan pembangunan komersial, sampai pesisir selatan," tandasnya.

"Karya agung Pangeran Mangkubumi di mana sekarang dapat kita rasakan? Apa yang dapat kita lihat dan nikmati jika budaya tata ruang Yogyakarta sudah kehilangan jati diri," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com