MELAWI, KOMPAS.com - Pra rekonstruksi kasus pembunuhan dan mutilasi dua anak oleh Brigadir Petrus Bakus, digelas polisi pada Minggu (28/2/2016) sore
Sebanyak 27 adegan dijalani sejumlah saksi, termasuk istri pelaku, Windri.
Windri yang mengenakan jaket sport hitam, kerudung hitam, dan masker, tampak masih lemah dan ditemani dua Polwan.
Proses pra rekonstruksi inipun berlangsung tertutup awak, media hanya dapat menyaksikan dari belakang police line.
Windri sempat dipapah kedua Polwan masuk ke dalam rumah pada adegan keempat.
Sekitar 15 menit kemudian, terdengar suara istigfar dari dalam rumah.
"Astaghfirullahalazim... Astaghfirulllah... Astaghfirullah...,"
Beberapa anggota terdengar mencoba menenangkan Windri.
Kemudian polisi melanjutkan pra rekonstruksi, saat Windri keluar berlari dari pintu depan dan berteriak.
Pada adegan tersebut, Windri berdiri depan rumah Brigadir Sukadi dan melihat suaminya yang kerap dipanggil Bakus, berdiri depan pintu.
Windri pada adegan selanjutnya kemudian menggedor pintu rumah Sukadi dan dibuka oleh Sukadi. Windri diamankan di rumah Sukadi.
Adegan selanjutnya, Sukardi menghampiri pelaku yang yang duduk diteras. Terjadi dialog pada saat itu.
Pada adegan ke-21, AKP Sofyan yang menginap di rumah Kasat Intelkam, mendengar teriakan kemudian datang ke lokasi. Pada saat itu Bakus bebicara dan menyerahkan diri.
AKP Sofyan kemudian memanggil Kasat Intelkam.P ada adegan ke-22 Kasat Intel tiba bersama Kapolsek Manukung AKP Sofyan.
Kasat Intel menanyakan kepada pelaku. "Kamu Kenapa Kus?"