Wapres: Eksekutif dan Legislatif Harus Sinkron

Dalam pidatonya JK mengatakan, saat ini sudah banyak perubahan dalam sistem pemerintahan setelah Indonesia menjalankan otonomi daerah. Sehingga banyak hal yang perlu penyesuaian tentang tugas dan posisi masing-masing.

Ia mengatakan, walaupun sistem berbeda antara pemerintah (eksekutif) dan DPRD (legislatif), namun yang penting adalah kebersamaan untuk memajukan bangsa dan daerah masing-masing.

"Memang level-level demokrasi dan tingkat-tingkat pemerintahan semakin berlapis, dan perlu dijaga bagaimana sinkronnya ke samping dan sinkronnya ke bawah. Itulah tugas kita semua supaya bisa berjalan dengan baik," kata JK Kamis (24/2/2016).

JK mengatakan, DPRD sebagai bagian dari politik, harus bisa menjadi negarawan yang berpikir ke depan dan jangka panjang. Ia mengajak agar DPRD bisa ikut memajukan kota dengan melihat apa cita-cita rakyat untuk sebuah kota.

"Di samping berpikir hari ini, berpikir ke depan lebih baik sebagai cita-cita bahwa Anda telah menjadi DPRD tahun sekian dan mewariskan kota Anda. Jadi bukan hanya sekedar memutuskan anggaran dilaksanakan, besok Anda kontrol. Bukan itu," kata JK.

Oleh sebab itu, semua perencanaan kota yang diterbitkan dalam jangka menengah dan jangka panjang harus dilaksanakan. JK mengatakan, saat ini banyak pemimpin daerah yang bangga akan masa lalu.

Pembukaan Rakernas ditandai dengan pemukulan bedug oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sementara itu, sebelumnya dalam kegiatan tersebut dibacakan Deklarasi Mataram yang menginginkan penguatan kembali posisi anggota dewan yang semakin dilemahkan oleh regulasi terbaru.

Pembacaan deklarasi Mataram dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Mataram H Didi Sumardi dan diikuti oleh seluruh peserta rakernas.

"Ini wujud komitmen sekaligus rekomendasi kami untuk penataan sistem dan penguatan tugas keparlemenan kami. Kami anggota DPRD yang tergabung dalam Adeksi akan senantiasa konsisten mendorong terwujudnya politik lokal demokratis dan tata pemerintahan yang baik serta produktif di daerah," kata Ketua Umum Adeksi H. Armudji.