Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Pekerja PLTA Karo Tewas, Diduga karena Ada Air Teraliri Listrik

Kompas.com - 25/02/2016, 09:00 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Enam pekerja tewas dalam kecelakaan kerja pembangunan PLTA yang dikerjakan PT Wampu Electric Power (WEP) di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Keenam korban tewas itu adalah Anto Cibro, Jali Bako, Ruben Manurung, Hendra Sanjaya, Putra dan Hamzah Haz alias Amar.

Sementara itu, ketujuh korban yang masih dirawat di rumah sakit Efarina Etaham di Kabanjahe, Kabupaten Karo yaitu Dam, Panjang, Didit, Hermansyah, M Yunus, Ramadhan dan Ewin.

Im Sung Hun selaku Civil Engineer mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (24/2/2016) sekira pukul 08.40 WIB.

“Awalnya, ada asap dari genset. Lalu saya suruh matikan genset tersebut kepada operator. Selang beberapa menit keluar empat orang pekerja dari terowongan dengan luka bakar dan meminta tolong. Dari situ saya dan pekerja lainnya langsung turun ke terowongan untuk menolong pekerja lainnya yang masih di terowongan,” ujar Im Su Hung, Kamis (25/2/2016).

Hung mengatakan, pekerja terowongan ada 17 orang dengan rincian empat orang berada diatas dan 13 orang di dalam terowongan untuk memasang mal (persiapan plagging) terowongan. Sementara lampu di dalam terowongan hanya satu, kabel listrik dipasang di dinding dengan cara dipaku.

“Kondisi di dalam terowongan memang basah. Ada air setinggi lutut orang dewasa. Kami belum tahu apa penyebab kejadian itu. Yang saya tahu korslet karena ada asap dari kabel genset,” kata Hung.

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan kerja terjadi di proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Wampu, di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kuta Buluh, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

(Baca selengkapnya: Terowongan PLTA Karo Telan Korban, 6 Pekerja Tewas)

Dalam kejadian ini, enam orang pekerja dinyatakan tewas dan tujuh orang lainnya luka-luka. Saat itu, sebanyak 13 pekerja sedang bertugas di terowongan PLTA proyek PT Wampu Electric Power (WEP). Terowongan yang telah dibendung dan dikeringkan airnya itu rencananya akan dibuka kembali bila sudah kering. Ternyata masih ada genangan air yang tersisa.

"Diduga ada aliran listrik yang mengenai air tempat para korban bekerja. Tapi peristiwa pastinya masih kita selidiki," kata Kapolres Karo AKBP Viktor Tambunan ketika dikonfirmasi.

"Kita belum bisa merinci kondisi para korban. Dua saksi yang merupakan pekerja di sana sedang kita periksa," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com