Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Kongres Pemuda 1928 Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Kompas.com - 22/02/2016, 16:13 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Sumpah Pemuda 1928 merupakan salah satu tonggak utama sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Di balik Sumpah Pemuda 1928 itu, terdapat satu tokoh yang keberadaannya cukup berpengaruh, yakni Soegondo Djojopuspito atau sering disebut Ki Gondo.

Pria kelahiran Tuban, Jawa Timur, 22 Februari 1904, itu merupakan Ketua Panitia Sumpah Pemuda 1928 yang menghasilkan tiga ikrar, yaitu "Tanah Air Indonesia", "Bangsa Indonesia", dan "Bahasa Indonesia".

Melihat peran tersebut, Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa mengusulkan Soegondo Djojopuspito sebagai pahlawan nasional.

Ki Priyo Dwiarso, salah satu pengurus Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa, mengatakan, pada saat persiapan Kongres Pemuda II, jabatan ketua ditawarkan kepada Abdoellah Sigit, tetapi ditolak karena ada risiko tindakan dari Pemerintah Kolonial.

"Saat itu, dengan berani, Soegondo menyanggupi dan memimpin Kongres Pemuda II dengan sanksi dipecat dari RHS (Sekolah Tinggi Hukum)," ucap Ki Priyo Dwiarso saat Seminar Kepahlawanan Ki Soegondo Djojopuspito dan melengkapi usulan gelar pahlawan nasional, di Ruang Data Majelis Luhur Taman Siswa, Senin (22/2/2016).

KOMPAS.com / Wijaya Kusuma Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa Usulkan Soegondo Djojopuspito sebagai pahlawan Nasional
Priyo Dwiarso menuturkan, walaupun saat itu mendapat larangan dari Polisi Reserse Belanda (PID), tetapi Soegondo tetap mengundang massa pemuda masuk ruang kongres. Bahkan, di akhir kongres ditutup dengan mendengarkan lagu "Indonesia Raya".

"Sebagai ketua, beliau juga berperan mencari dana kongres, mengurus izin dari Pemerintah Hindia Belanda, mencari narsum yang mau berpidato," tegasnya.

Sementara itu, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo di sela-sela seminar mengatakan, Indonesia tidak bisa lepas dari sejarah pergerakan, salah satunya Kongres Pemuda II tahun 1928.

Kongres Pemuda II menjadi penting karena melahirkan Sumpah Pemuda dan memperdengarkan pertama kali lantunan "Indonesia Raya" karya WR Supratman.

"Ketua panitia itu Ki Soegondo. Memang ada upaya sedikit tidak membesarkan nama beliau karena hanya dianggap sebagai ketua panitia," ujarnya.

Padahal, lanjutnya, jika dilihat, peran Soegondo Djojopuspito dalam Kongres Pemuda II sangatlah besar. Usulan menjadi pahlawan nasional telah diajukan sebanyak empat kali, tetapi salah satu kelemahannya tidak diajukan dari daerah kelahirannya.

"Saya mengajak masyarakat Tuban bisa bersama-sama dengan Majelis Luhur Taman Siswa untuk mendorong Ki Soegondo sebagai pahlawan nasional. Sudah sangat banyak jasa beliau," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com