Hal itu disampaikan pria yang biasa disapa Bang Midji ini, usai apel Hari Peduli Sampah Nasional, peluncuran Gerakan Pungut Sampah dan Deklarasi Stop Buang Sampah Sembarangan yang diikuti 1.000 orang dan 61 relawan komunitas peduli sampah di halaman Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Minggu (21/2/2016).
“Saya yakin dua tahun lagi Pontianak bisa seperti Singapura dalam hal kebersihan kota,” kata Midji.
Untuk mewujudkan hal tersebut, antara lain dengan menerapkan aturan terkait pembuangan sampah. Dengan mengimplementasikan peraturan yang ketat akan mengantarkan kepada keberhasilan suatu program yang telah dicanangkan.
“Penegakkan aturan itu kunci dari segalanya, biar saja orang marah dengan saya karena ditilang buang sampah sembarangan,” ujarnya.
Midji meminta masyarakat turut berpartisipasi aktif meningkatkan kebersihan kota ini. Dia berharap warga lebih sadar akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan serta ikut memilah sampah.
“Sekarang ini Kota Pontianak sudah lebih bagus karena sudah ada beberapa bank sampah untuk memilah sampah, ada yang dibuat pupuk, kerajinan tangan dan lain sebagainya,” katanya.
Saat ini hampir 100 persen sampah di Kota Pontianak dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batu Layang sebagai satu-satunya TPA di Kota Pontianak. Untuk itu, perlu dilakukan berbagai langkah sehingga volume sampah yang dibuang ke TPA Batu Layang tidak menumpuk.
Sutarmidji meminta setiap sampah harus dipilah dan dimanfaatkan atau didaur ulang menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.
“Sampah jangan semuanya berakhir di TPA, harus dipilah mulai dari titik awal sampah itu berada,” tegas Midji.