Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pontianak Punya Layanan Angkut Sampah Berbasis Aplikasi

Kompas.com - 21/02/2016, 15:54 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Kota Pontianak setiap harinya menghasilkan 300 ton sampah dan 30 persen di antaranya merupakan sampah anorganik yang bisa dimanfaatkan kembali.

Saat ini, hampir 100 persen sampah di Kota Pontianak dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batu Layang yang merupakan satu-satunya TPA di Kota  Pontianak. Dengan model pengelolaan sampah seperti sekarang, TPA Batu Layang akan penuh dalam waktu delapan tahun kedepan.

Kondisi tersebut tentu menyebabkan TPA tidak dapat digunakan secara maksimal untuk menampung sampah yang dihasilkan.

ANGKUT'S atau singkatan dari Angkut Sampah hadir sebagai solusi atas permasalah tersebut. Hafiz, pemuda Pontianak sang penggagas program mengungkapkan, ANGKUT'S merupakan sebuah start up sociopreneur berbasis teknologi yang menyediakan solusi masalah sampah di Kota Pontianak dengan metode "dipilah, di-ANGKUT'S, dimanfaatkan".

"ANGKUT'S juga mengedukasi penduduk kota untuk menjadi bagian dari solusi masalah sampah dengan menjadi warga kota yang smart dalam mengelola sampah," kata Hafiz, Minggu (21/2/2016).

Pernyataan tersebut disampaikan Hafiz seusai apel Hari Peduli Sampah Nasional, Launching Gerakan Pungut Sampah dan Deklarasi Stop Buang Sampah Sembarangan di halaman Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Minggu.

Hafiz menegaskan, ANGKUT'S merupakan solusi pintar untuk menangani masalah sampah di kota yang menjalankan program "Smart City" seperti Pontianak.

"ANGKUT'S membantu memecahkan masalah sampah dengan mengubah sampah dari 'dibuang' menjadi 'sumber daya' yang dapat dimanfaatkan dan mendatangkan keuntungan melalui kerja sama seluruh warga Pontianak" ungkapnya.

Tujuan ANGKUT’S selain ingin menjadi solusi masalah sampah, juga medorong pertumbuhan ekonomi kota melaui kegiatan bisnis dan sosial yang berkelanjutan.

Cara kerja ANGKUT'S

ANGKUT'S menyediakan jasa mengangkut sampah dari rumah penduduk. Sampah yang telah dipilah pemilik kemudian dimanfaatkan kembali.

Bedanya, pemilik sampah yang telah memilah sampahnya akan dibayar oleh ANGKUT'S. Bagaimana bila pemilik tidak memilah sampahnya? ANGKUT'S akan membantu memilahnya tetapi kali ini ANGKUT'S yang akan dibayar.

Dengan dukungan teknologi, ANGKUT'S bisa dihubungi melalui aplikasi pada smartphone yang diunduh secara gratis melalui Google Play Store. Selanjutnya pemilik sampah dapat memilih untuk memesan atau berlangganan jasa ANGKUT'S.

"Sampah pengguna jasa ANGKUT'S akan dapat dimanfaatkan kembali hanya melalui beberapa 'klik' di layar smartphone," kata Hafiz.

Ke depannya, ANGKUT'S akan terus berupaya mengedukasi penduduk untuk menjadi warga kota yang cerdas dalam mengelola sampahnya.

ANGKUT'S bekerja bersama dengan pemerintah kota untuk mengelola sampah dan dengan berbagai kelompok masyarakat untuk memanfaatkan sampah.

"Kerja sama akan terus berkembang dan diperluas. ANGKUT'S membuka peluang masyarakat atau kelompok masyarakat untuk bekerjasama," jelas Hafiz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com