Jenazah Anggota Brimob yang Meninggal di Poso Berhasil Diangkut

POSO, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah bersama tim gabungan TNI telah mengangkut jenazah Ajun Komisaris Polisi Fredy Manuhutu, anggota BKO Brimob Kelapa Dua Mabes Polri. AKP Fredy diduga meninggal karena sakit.

Upaya pengangkutan jenazah dari lokasi temuannya di hutan menuju perkampungan dilakukan melalui jalur darat yang melibatkan puluhan personil TNI–Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala 2016.

Jenazah tiba Sabtu (20/2/2016) siang, sekitar pukul 13.00 Wita di Mapolsek Lore Utara. Selanjutnya, jenazah diberangkatkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah.

Setibanya di Mapolsek Lore Utara, sebagai pos yang terdekat dari lokasi, jenazah AKP Fredy Manuhutu langsung diperiksa oleh tim medis.

Pemeriksaan dilakukan dengan pengawalan ketat puluhan personel gabungan, termasuk tim yang angkut jenazah.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, jenazah selanjutnya diberangkatkan menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah dengan menggunakan ambulans milik polisi.

Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, AKBP Hari Suprapto, dalam keterangan persnya di Mapolres Poso mengatakan, jenazah akan diberangkatkan menuju Palu untuk disemayamkan.

Upacara pelepasan juga akan dilakukan sebelum diserahkan ke pihak keluarga.

Menurut Hari, selama tiga hari proses pengangkutan jenazah sejak Kamis hingga Sabtu, para anggota tim mengalami berbagai kendala. Ini termasuk sulitnya medan yang harus ditempuh, yang beada di tengah hutan belantara dengan kemiringan gunung yang terjal.

"Setelah selesai upacara pelepasan, akan dipulangkan ke kampung halamannya di Maluku," ucap Hari .

Hari menambahkan, meskipun belum ada keterangan dari tim medis soal penyebab meninggalnya Fredy, namun berdasarkan laporan dari lokasi, Fredy sering mengeluh rasa sakit pada dada dan perut, yang diduga akibat penyakit malaria.

Fredy berada di Poso sejak berjalannya Operasi Tinombala 2016, dalam pengejaran kelompok teroris Santoso di kabupaten Poso.