Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Belum Juga Cair, Tim Kajian Pengeboran Lapindo "Nganggur"

Kompas.com - 17/02/2016, 09:37 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Tim kajian pengeboran Lapindo sudah sebulan dibentuk, namun hingga hari ini masih "nganggur" karena belum juga memiliki anggaran operasional.

Instansi terkait yang dikonfirmasi dinilai lepas tangan dengan anggaran yang diajukan tim sebesar Rp 1,2 miliar.

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur, Dewi J Putriatni mengaku tidak tahu banyak soal anggaran tersebut.

"Silakan konfirmasi ke Bappeda karena anggaran ada di sana," katanya dikonfirmasi, Rabu (17/2/2016).

Dewi juga mengaku tidak tahu soal Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur yang melandasi tugas tim tersebut, padahal SK tersebut dinilai sangat penting untuk dasar hukum penyerahan tugas sekaligus penyerahan anggaran.

Secara terpisah, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur, Fattah Jasin, mengaku sedang membahas anggaran tersebut, karena diusulkan di tengah berjalannya APBD 2016.

"Anggaran sebesar itu tidak bisa begitu saja muncul," ungkapnya.

Tim yang diketuai Amien Widodo, Ketua Pusat Studi Kebumian Bencana dan Perubahan Iklim Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), itu dibentuk 18 Januari lalu. Tugasnya melakukan kajian teknis geologi dan sosial atas rencana pengeboran Lapindo Brantas Inc di Sumur Tanggulangin Sidoarjo.

Proses awal pengeboran sebelumnya sudah sempat dilakukan Lapindo dengan melakukan pengecoran di sekitar lokasi pengeboran. Namun, tiba-tiba dihentikan karena dinilai masih mengundang penolakan dari warga. 

Dari lokasi dua sumur yang hanya dua kilometer dari pusat semburan lumpur di Kecamatan Porong itu, Lapindo menarget gas bumi masing- masing 5 million standard cubic feet per day (MMSCFD) atau juta standar kaki kubik per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com