Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Urine di Rutan Pontianak, Satu Petugas Positif Narkoba

Kompas.com - 15/02/2016, 21:58 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Rumah Tahanan Klas IIA Pontianak melakukan tes urine terhadap seluruh pegawainya, Senin (15/2/2016).

Hasilnya, satu petugas positif menggunakan narkoba dalam tes yang dilakukan secara mendadak tersebut. Urine petugas tersebut positif mengandung zat methaphetamine.

Tes tersebut dilakukan oleh Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemnkum Ham Kalbar bersama pihak rutan.

Kepala Rutan Klas IIA, Seno Utomo membenarkan terkait hasil positif dari salah satu anak buahnya tersebut. Saat ini, pihaknya akan menindaklanjutinya dengan memeriksanya lebih lanjut.

"Total semua yang di tes urinenya ada 50 pegawai rutan. Secara keseluruhan ada 63 orang, sisanya petugas yang lepas piket nantinya akan menyusul untuk di tes," ujar Seno, Senin (15/2/2016).

Selain melakukan tes terhadap petugas, narapidana yang menghuni rutan pun tak luput mengikuti tes. Namun, para tahanan ini dites secara acak, tidak secara keseluruhan.

"Ada tahanan dan narapidana yang dites urinenya yang diambil secara acak, namun hasil tes menunjukan satu orang pegawai positif urinenya mengandung methapetamine, kita belum tahu penyebab positifnya, tapi akan kita dalami," ungkap Seno.

"Ini bukti kalau kita juga berkomitmen turut memberantas peredaran gelap narkoba yang dilakukan tak hanya kepada para tahanan, tetapi juga dari lingkungan kita sendiri," tambah Seno.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum Ham Kalbar, Darmadji mengatakan, jika petugas sipir itu terlibat narkoba akan dimutasikan dan dibina. Jika masih tetap mengonsumsi narkoba, maka yang bersangkutan akan dipecat.

Sejauh ini, kata Darmadji, sudah ada lima atau enam petugas dan pegawai lingkungan Kementerian Hukum dan HAM di Kalbar yang dipecat gara-gara narkotika.

"Karena kita memang tidak main-main jika ada pegawai yang tersandung dengan narkotika," pungkas Darmadji.

Selain melakukan pemeriksaan urine, pihaknya juga mengawasi peredaran narkoba di kawasan rutan dan lapas dengan memantau kamera tersembunyi (CCTV).

"Sudah beberapa kali, kami temukan di Singkawang dan Mempawah, dengan modus beragam yakni memasukkan sabu melalui pasta gigi atau odol dan dimasukkan ke makanan. Seperti yang terbaru, (narkoba) dimasukkan ke bulatan bakso. Kalau sudah begitu kita menilai ini (pengawasan) merupakan suatu kebutuhan," ungkap Darmadji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com