Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ITS Kirim 40 Pakar untuk Teliti Pengeboran Lapindo

Kompas.com - 12/02/2016, 21:06 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyiapkan 40 peneliti untuk melakukan riset di sekitar lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc di Kecamatan Tanggulangin.

Mereka terbagi dalam empat tim, yakni tim persepsi sosial, geofisika, geomatika dan analisis risiko. 

Ketua Pusat Studi Kebumian, Bencana, dan Perubahan Iklim ITS, Amin Widodo mengatakan, hasil riset berupa mitigasi akan memunculkan analisis risiko, sehingga bisa diketahui tingkat ancaman terhadap kawasan sekitar pengeboran tersebut. 

“Jika risikonya tinggi, kita cari cara untuk menurunkannya. Kalau memang sudah tidak bisa diatasi, maka rekomendasinya, pengeboran tidak bisa dilakukan," kata Amin, Jumat (12/2/2016).

Tim riset tersebut kata Amin, dalam kondisi siap turun ke lapangan. Tim persepsi sosial akan mengukur tingkat kerawanan sosial dan ekonomi di sekitar pengeboran, tim geomatika mengukur kondisi penurunan tanah, dan tim geofisika melihat retakan di bawah tanah.

"Sementara tim analisis risiko mengolah dan menganalisa hasil riset dan menyimpulkan risiko yang timbul," dia menjelaskan.

Pihaknya menunggu perintah secara tertulis dari Gubernur Jawa Timur melalui tim kajian teknis yang sudah dibentuk oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Lapindo Brantas Inc., Hesti Armiwulan, mempersilakan semua pihak untuk menggelar riset di sekitar lokasi pengeboran di Sumur Tanggulangin.

"Kami berjanji akan sediakan data pendukung," ujarnya.

Hesti berharap, izin pengeboran gas di sumur tersebut segera diberikan.

"Karena pengeboran yang dilakukan Lapindo sejatinya adalah juga untuk kepentingan negara menyediakan gas bumi untuk kesejahteraan rakyat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com