Banjir terparah terjadi di Kecamatan Jeunib dan Peulimbang, menyebabkan ribuan warga mengungsi.
Menurut informasi yang dihimpun Kompas.com, air setinggi 1,5 meter mulai memasuki rumah warga sejak pukul 22.00.
Di sejumlah kecamatan, banjir parah juga terjadi pada subuh pagi tadi sehingga menyulitkan warga untuk menyelamatkan harta benda dan ternaknya.
Di Kecamatan Jeunib, puluhan desa terendam, antara lain Ule Blang, Alue Setuy, Blang Neubok, Ule Gajah, Lheu Simpang, Janggot Seungko, dan Cot Glumpang Baroh.
Warga sudah mengungsi ke sejumlah meunasah, masjid, dan sekolah yang luput dari banjir.
Sementara itu, di Kecamatan Peulimbang, 28 desa tercatat juga ikut terendam banjir setinggi satu meter. Namun, sudah banyak warga yang pulang ke rumah karena air mulai surut.
Faisal Kamal, Kasie Kebencanaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bireuen, mengatakan, banjir akibat hujan deras pada Kamis malam tadi merata di semua kecamatan yang ada di Kabupaten Bireuen.
"Secara kalkulasi, jumlah memang 17 kecamatan terkena banjir. Namun, (menurut) pemetaan desa, tidak semua. Paling parah saat ini di Kecamatan Jeunib," kata Faisal.
Demi penanganan awal, BPBD sudah mengirimkan bantuan logistik untuk warga, baik yang mengungsi maupun yang terkena dampak. Bantuan ini termasuk dari Badan Penanggulanan Bencana Pemprov Aceh yang sudah tiba pada pagi tadi.
"Kami terus memonitor lokasi banjir ataupun titik pengungsian warga. Mayoritas, banjir disebabkan luapan air sungai di beberapa titik," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.