Saat itu, Ramaidin tergeletak bersimbah darah di kamar tidurnya. Budiman langsung panik dan berteriak histeris minta tolong, hingga warga sekitar berkerumun mendatanginya.
Setelah melihat kondisi lelaki itu, warga bersama-sama membawa korban ke RS Medistra di Lubuk Pakam untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun tak lama, Ramaidin menggembuskan nafas terakhirnya.
"Hasil pemeriksaan luar oleh dokter, korban mengalami luka tidak beraturan di bagian kepala sedalam lima centimeter," Kepala bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Helfi Assegaf, Kamis (4/2/2016).
"Diduga bekas bacokan senjata tajam, sebagian kulit kepala terkelupas, dan ada tujuh lubang di bagian dada di duga bekas tusukan senjata tajam," kata dia lagi.
"Motif Kejadian masih dalam 'lidik'. Tindakan yang sudah dilakukan personel adalah cek dan olah TKP, serta mengamankan barang bukti. Kami masih mencari pelakunya," tambah Helfi.
Sementara Budiman mengaku mendatangi rumah orangtuanya lewat pintu gudang belakang.
Dia langsung menuju kamar bapaknya dan terkejut melihat kondisi orangtuanya itu dalam keadaan telungkup penuh darah.
Dia langsung keluar rumah dan menjerit minta tolong sembari memberitahu ibunya, Rasina Tarigan yang saat itu berada di rumah tetangganya, Hamzah Harahap.
Selanjutnya, mereka bertiga menuju lokasi kejadian. "Aku sempat curiga karena kondisi rumah sepi kali. Pas ku tengok bapak, tekejut kali aku, kondisinya sekarat penuh luka sambil mengerang kesakitan. Langsunglah pake pikap kami bawa ke rumah sakit," kata Budiman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.