Di Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang dan Kendal masih banyak pemuda yang berpendidikan rendan dan memilih menikah di usia muda.
“Para perempuan di tiga wilayah itu sulit dapat akses pekerjaan layak, itu karena pendidikan serta keterampilannya, jadi kita bina. Tiga wilayah itu jadi sasaran kami,” ujar Manajer Proyek Plan International Indonesia, Lutri Huriyani di sela kegiatan pemberdayaan kaum muda di Semarang, Kamis (28/1/2016).
Berdasar kajian yang dilakukan, di tiga kabupaten itu tingkat pendidikan perempuan sangat minim sehingga mereka memilih menikah pada usia muda.
Selain itu, sebagian besar perempuan di tiga daerah ini kesulitan meningkatkan keterampilan dan mengakses pendidikan tinggi.
Akibatnya, setelah menikah ketergantungan pada pihak laki-laki di dalam rumah tangga semakin tinggi.
“Kami berikan keterampilan agar mereka bisa dapat akses kerja. Kami sudah kerjasama dengan lima perusahaan garmen di Jateng,” tambah dia.
Para pemuda ini nantinya akan diberi keterampilan, lalu setelah lulus akan bekerja di perusahaan yang telah menjalin kerja sama.
Deputi Direktur Plan Jepang, Ikuro Sato yang hadir dalam kegiatan itu menambahkan, pemberdayaan pemuda tiga wilayah ini dilakukan agar mereka siap berkompetisi untuk mendapatkan pekerjaan.
Caranya dengan memberi keterampilan dan menjamin penempatan kerja. Kegiatan pemberdayaan ini akan berjalan selama tiga tahun.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung program ini dengan mengutus Badan Perencanaan Daerah untuk mengawal kegiatan tersebut.
“Kami berharap semua pihak mendukung kegiatan ini, agar berjalan dan dirasakan langsung manfaatnya,” timpal Sato.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.