Dia menjelaskan bahwa pencantuman aksara Arab tersebut sejatinya adalah ungkapan rasa syukur karena pabriknya bisa kembali berproduksi setelah 12 tahun bangkrut.
Ciputra lantas meminta maaf jika hal itu dinilai meresahkan masyarakat.
"Setelah vakum sekian lama, kemudian bisa bangkit dan berproduksi lagi, kami merasa bersyukur. Rasa syukur itu kami lambangkan di produk perdana kami. Namun, karena meresahkan masyarakat, kami benar-benar meminta maaf," kata Ciputra saat ditemui di kantor PT PASA di Jalan Gajah Mada, Desa Kedungturi, Taman, Sidoarjo, Rabu (27/1/2016).
Dia menuturkan, perusahaan ini tadinya dijalankan oleh ayahnya, Rizki Agung Alim. Namun, badai krisis moneter (krismon) 1998 berimbas pada usaha ayahnya itu, hingga akhirnya tutup pada 2004 lalu. Mereka lalu merintis usaha tersebut.
Ciputra menuturkan, pencantuman huruf Arab itu bukan idenya, melainkan usulan dari para karyawannya. Sekitar 100 karyawannya yang akhirnya bisa bekerja kembali ini mengusulkan luapan rasa syukur itu dicantumkan di produk perdana pasca-bangkrut agar menjadi berkah seterusnya.
Pihaknya lantas setuju mencantumkan huruf Arab "Alhamdulillah" yang berarti segala puji bagi Allah.
Meski diakui penulisan hurufnya salah (memakai huruf alif dan kurang tanda siddah sebagai tanda huruf dobel), Ciputra menuturkan mendesain kata tersebut dengan rinci.
Tulisan tersebut diletakkan di atas logo merek pancinya sebagai penghormatan terhadap kata yang memiliki nilai religi tinggi itu.
Kata itu juga didesainnya dengan warna emas sebagai lambang kemuliaan dari makna yang terkandung pada kata tersebut.
Ciputra mengakui, pihaknya salah menuliskannya setelah melihat contoh di internet.
"Tak ada tujuan kami untuk melecehkan umat Islam," ucapnya.
Saat ramai pemberitaan terkait produknya, Ciputra sudah mengirimkan surat pernyataan permohonan maaf serta penjelasan rinci ke MUI Kabupaten Pasuruan, tempat awal panci tersebut dipermasalahkan.
Dia pun menyatakan sudah mengganti stiker pancinya dengan menghilangkan kata tersebut. Untuk produk panci yang baru nantinya, lanjut Ciputra, tak akan ada lagi embel-embel huruf Arab, hanya nama merek dan logo berupa gunung.
Pihaknya berjanji akan menarik produk yang telanjur beredar di pasaran dan akan menggantinya dengan produk yang sama dengan stiker tanpa huruf Arab itu.
"Tapi, kami butuh waktu karena sudah tersebar dan kami sendiri yang turun ke lapangan menggantikan satu-satu panci tersebut," ujarnya lirih.