Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Bekas Anggota Gafatar dari Jabar Dipulangkan

Kompas.com - 22/01/2016, 15:12 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 97 dari 439 orang bekas anggota Gafatar asal Jawa Barat akan dipulangkan Jumat (22/1/2016).

Saat ini warga Jabar eks Gafatar ini dikabarkan diungsikan di Pontianak beserta bekas anggota Gafatar dari wilayah lain.

Kabar pemulangan bekas pengikut Gafatar asal Jawa Barat tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono.

"Pelaksanaannya kami nunggu informasi. Begitu juga teknis penjemputan," ujar Pudjo melalui saluran telepon, Jumat (22/1/2016).

Pudjo mengatakan, para bekas anggota Gafatar asal Jabar rencananya akan dipulangkan menggunakan KRI Teluk Amboina menuju Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, Jawa Tengah.

Mereka yang akan dipulangkan itu berasal dari Tasikmalaya, Depok, Bogor, Cirebon, Banten, Bekasi, Kuningan, Garut, dan Bandung.

Berdasarkan data Polda Jabar, Bogor menjadi daerah yang paling banyak memiliki warga bekas anggota Gafatar yaitu sekitar 39 orang.

Lalu disusul Tasikmalaya dengan 13 orang, Depok enam orang, Cirebon 12 orang, Banten empat orang dan Bekasi 11 orang.

Selanjutnya Kuningan dan Garut empat orang, serta Bandung empat orang.

Sementara itu, Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan mengatakan masih terus berkoordinasi dengan berbagai pihak. Termasuk tentang proses pemulangan warga Jabar eks Gafatar ini.

Aher mengatakan, agar hal semacam ini tidak terulang, perlu pencegahan dini. Dan keluarga merupakan benteng utama untuk mencegah masuknya faham yang dianggap radikal seperti Gafatar.

"Cara klarifikasinya gampang. Keanehan seperti ajakan sholat tidak lima waktu, utusan Malaikat Jibril, mudah diklarifikasi dan bisa dicegah sejak awal," tuturnya.

Pemprov Jabar, lanjut Aher, juga akan berkomunikasi dengan berbagai pihak seperti para kyai, imam masjid agar bisa lebih intensif berkomunikasi langsung dengan masyarakat di perkotaan dan desa sebagai upaya pencegahan dini gerakan radikalisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com