Gunung Bromo Diperkenalkan sebagai Destinasi Wisata Erupsi

Dalam tiga bulan terakhir, kalangan pelaku usaha wisata di sekitar Gunung Bromo memperkenalkan Gunung Bromo sebagai wisata erupsi untuk sementara.

Menurut Ketua Forum Komunikasi Pelaku Usaha Ekowisata Gunung Bromo, Supoyo, konsep wisata erupsi untuk menegaskan bahwa meski sedang dilanda erupsi, gunung di Kabupaten Probolinggo itu masih layak untuk dikunjungi.

"Hanya saja pengunjung masih harus berada di jarak aman, yakni 2,5 kilometer dari kawah," katanya di Surabaya, Jumat (22/1/2016).

Saat erupsi, Gunung Bromo, kata dia, memberikan pemandangan alam yang tidak kalah indah dengan pancaran abu yang membubung ke langit. Untuk melihat pemandangan itu, pihaknya memperkenalkan dua titik lokasi baru, yakni di Bukit Mentigen dan Sruni Point.

"Kedua titik lokasi itu berada di jarak aman dari kawah Bromo," tambahnya.

Pemandangan di dua lokasi tersebut tidak kalah indah dari pemandangan di Bukit Penanjakan yang sudah biasa dikunjungi warga.

"Hanya, pengunjung tetap tidak bisa turun ke lautan pasir untuk sementara," ujarnya.

Aktivitas wisata di Gunung Bromo, menurut dia, stagnan sejak erupsi tiga bulan terakhir. Komunitas pelaku wisata dari warga sekitar memilih kembali ke sawah dan ladang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Setidaknya ada delapan komunitas pelaku wisata yang selama ini hidup di Gunung Bromo, antara lain komunitas persewaan kuda, jip, asongan, penjual suvenir, fotografer, jasa pemandu wisata dan informasi, serta pengusaha hotel.