Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BLH: Limbah B3 Dipakai UKM untuk Bahan Produk Kerajinan

Kompas.com - 06/01/2016, 15:05 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Badan Lingkungan Hidup (BLH) menangkap indikasi masuknya limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dalam jumlah besar ke Jawa Timur.

Parahnya, limbah berbahaya itu dimanfaatkan oleh pelaku Usaha Kecil Menengah sebagai bahan baku kerajinan.

Dalam sehari, jumlah limbah berbahaya berbentuk bekas komputer, telepon genggam, aki bekas, televisi bekas, kulkas, dan sejenisnya itu diperkirakan lebih dari satu ton.

"Oleh pelaku UKM diambil komponen yang masih berguna seperti tembaga dan komponen lainnya untuk direproduksi lagi menjadi produk kerajinan," kata Kepala BLH Jawa Timur, Bambang Sadono, Rabu (6/1/2016).

Sejak kemarin, dia sudah menerjunkan tim untuk mendeteksi daerah mana saja yang memanfaatkan limbah B3 itu. "Masuknya dari berbagai daerah di luar Jawa, kami sulit mendeteksinya," kata Bambang.

Limbah B3 yang dihasilkan industri di Jawa Timur setiap hari mencapai 1,4 juta ton. Karena, belum memiliki instalasi khusus pengolahan limbah B3, barang-barang berbahaya tersebut dibuang ke Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

Menurut Bambang, pelaku industri sebenarnya merasa keberatan, karena biaya pengiriman barang ke Bogor cukup tinggi.

"Karena itu, saat ini sedang dipelajari untuk membangun instalasi pengolahan limbah B3 di Mojokerto. Kami sudah siapkan lahan 50 hektare, tapi masih menunggu persetujuan pemerintah pusat," ujar dia.

Limbah B3, selain akan menimbulkan gangguan lingkungan seperti merusak sumber air bersih dan udara, juga berpotensi mengganggu kesehatan warga di sekitar lokasi pembuangan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com