Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepat Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Purwakarta Terbitkan Izin Trase

Kompas.com - 23/12/2015, 17:40 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Untuk mempercepat pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, maka Pemkab Purwakarta menerbitkan izin pembangunan trase..

“Saya tidak ingin berlama-lama, namun tetap memperhatikan seluruh aspek, sebagai bukti dukungan serius terhadap proyek ini," ujar Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat menerima kunjungan rombongan konsorsium Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rabu (23/12/2015).

Keluarnya izin pembangunan trase ini akan berlanjut ke proses revisi RTRW dan pembebasan lahan yang terkena proyek jalur kereta cepat.

Dalam cetak biru proyek ini, jalur kereta cepat bakal banyak melewati ruang terbuka hijau dan beberapa lahan milik warga.

Mengenai hal tersebut, Dedi optimistis bisa merampungkan proses pembebasan lahan pada awal Februari 2016.

“Pembebasan lahan sudah bisa kita mulai dari sekarang. Nantinya selesai beriringan dengan revisi RTRW. Izin kan hari ini kita keluarkan, lahan juga sudah siap di Februari 2016,” kata Dedi.

Staf Khusus Kementerian BUMN untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sahala Lumbangaol juga mengatakan kemungkinan pembuatan pabrik rolling stock di Purwakarta.

"Bupati mengatakan ada lahan yang bisa dipakai, kami akan jajaki kemungkinan mendirikan pabrik rolling stock-nya di Purwakarta. Nantinya ada kemungkinan di Purwakarta ada stasiun juga," imbuh Sahala.

Dalam kunjungan konsorsium Kereta Cepat Jakarta - Bandung tersebut, hadir perwakilan dari konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), yang terdiri dari China Railway International Co Ltd (CRI) dan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).

PSBI sendiri merupakan gabungan dari empat perusahaan pelat merah, yakni PT Wika, PT Kereta Api Indonesia, PT Jasa Marga, dan PT Perkebunan Nusantara VIII.

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang membutuhkan dana 5,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 70 triliun ini ditargetkan ground breaking pada April 2016.

Dari total nilai proyek tersebut, 75 persen pembiayaan berasal dari pinjaman dari China Development Bank.

Sebesar 25 persen sisanya merupakan patungan PSBI sebesar 825 juta dolar AS atau setara dengan 60 saham konsorsium dan CRI 50 juta dolar AS atau 40 persen saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com