"Ada enam yang saya sampaikan dan harus dipahami para instruktur, penerbang dan siswa penerbang," ucap Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna, Senin (21/12/2015).
Agus meminta para penerbang dan siswa penerbang untuk sabar, tawakal dan menerima peristiwa tersebut dan melihatnya sebagai sebuah pelajaran.
"Kejadian kemarin harus diambil sebagai pembelajaran," ujarnya.
Dengan demikian, lanjut Agus, akan timbul semangat mengisi kekurangan dan kelemahan yang ada di dalam penerbangan.
"Ketika timbul semangat, maka kita akan mengisi segala kekurangan yang ada. Jiwa airman harus timbul dan saat mendapat tugas maka utamakan keselamatan," tegasnya.
Agus juga meminta setiap penerbang harus menjadikan sebuah pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan.
"Disiplin dan tingkatkan kemampuan sehingga benar-benar memiliki jiwa airman," tandasnya.
Menurut dia, seorang airman tidak boleh melakukan kesalahan sedikit pun sebab kesalahan sekecil apa pun saat menerbangkan bisa berakibat fatal.
"Kesalahan kecil saja itu fatal. 1,8 sekon saja itu sudah berbahaya," ucapnya.
Tak hanya itu, Agus juga menyampaikan agar para penerbang tidak pernah melupakan sikap pasrah kepada Tuhan dan berdoa sebelum menjalankan tugasnya.
Setelah itu, Agus dan rombongan berangkat ke Lanud Iswahyudi Madiun untuk menghadiri pemakaman Letnan Kolonel PnB Marda Sarjono.
Sebelumnya, Agus juga berkunjung ke rumah duka Kapten Dwi Cahyadi di Dusun Krodan Maguwoharjo Depok Sleman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.