Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tanjung Buton, Tandem Dumai Memajukan Riau

Kompas.com - 16/11/2015, 19:49 WIB
Syahnan Rangkuti

Penulis

KOMPAS.com - Nama Dumai, jelas lebih familiar di telinga warga Indonesia dibandingkan Tanjung Buton. Dumai sudah terkenal sebagai pelabuhan terbesar kedua di Sumatera yang merupakan pelabuhan ekspor CPO terbesar Indonesia.

Namun nama Tanjung Buton, agaknya masih sekadar terngiang-ngiang di telinga. Bahkan tidak sedikit orang yang mengubungkan Tanjung Buton yang berlokasi di Siak, Riau, dengan Buton, pulau penghasil aspal di Sulawesi Tenggara.

Buton sebenarnya nama pelabuhan kedua di Riau. Pelabuhan itu diapit oleh pesisir timur Pulau Sumatera dengan selat Pulau Padang di Kabupaten Meranti, Riau.

Jaraknya dari Kota Pekanbaru mencapai 140 kilometer dan 112 mil menuju perairan internasional Selat Malaka.

Pelabuhan itu sudah dipakai untuk bongkar muat, terutama kendaraan mobil atau motor dari Jakarta. Sekali-sekali ada juga ekspor produk agro ke Malaysia, Singapura atau Korea.

Untuk lebih mendukung peningkatan ekspor Riau dan pertumbuhan ekonomi, keberadaan Tanjung Buton sangat penting.

Apalagi pelabuhan Dumai mulai kewalahan mengejar peningkatan ekspor. Waktu sandar kapal di sana sudah mencapai tiga sampai empat hari dengan biaya mahal.

Kawasan industri Tanjung Buton

Untuk itulah, Bupati Siak Syamsuar sangat berkeinginan, pelabuhan Tanjung Buton dilengkapi dengan Kawasan Industri Tanjung Buton. Rencana itu sudah disetujui oleh pemerintah pusat, namun perkembangannya masih minim.

Hari Senin (16/11/2015), di Pekanbaru, Ketua DPD RI Irman Gusman bersama anggota DPD asal Riau, A Gaffar Usman, Maimanah Umar, Instiawati Ayus dan Rosti Uli Purba melakukan Rapat Konsolidasi Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Anggota DPD RI untuk Percepatan Pembangunan Infrastruktur Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB).

Selain anggota DPD hadir Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, Direktur Jenderal Pengembangan Kewilayahan Kementerian Perindustrian Dedi Mulyadi, Staf Khusus Kementerian Perhubungan Umar Aris dan sejumlah Bupati di Riau.

Dalam rapat itu, Syamsuar mengungkapkan pihaknya sudah menyediakan lahan seluas 5.100 hektar dan 600 hektar diantaranya sudah memiliki sertifikat.

Siak, kata dia, merupakan daerah yang tepat berada di tengah Riau dan berdekatan dengan Malaysia dan Singapura. Lokasinya melayani hinterland Pekanbaru, Pelalawan, Bengkalis dan Meranti.

"Kapal dengan bobot 50.000 DWT dapat memasuki pelabuhan itu dengan kapasitas mencapai 6 juta ton per tahun. Alurnya dalam dan ombaknya kecil, karena diapit oleh Pulau Sumatera dan Pulau Padang. Kawasan itu juga dapat menjadi Depo BBM yang belum ada di Riau,” kata Syamsuar.

Biaya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com