Ketiga janda perintis kemerdekaan yang diberi penghargaan itu antara lain, Tien Soepono, R Sugito dan Djuriah Abdul Gaffar. Ketiganya mendapat penghargaan sekaligus santunan sebesar Rp 3 juta.
Penghargaan kepada para janda dan pewaris perintis itu diberikan secara simbolik oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo beserta wakilnya Heru Sudjatmoko.
Ketiga penerima penghargaan itu mewakili para janda perintis kemerdekaan dipandang perlu untuk diberikan penghargaan atas jasa-jasa suami mereka.
Tien Soepono diberi penghargaan pertama oleh Ganjar. Ia mewakili suaminya, Soepono yang merupakan perintis kemerdekaan.
Mengenakan kursi roda, Tien tersenyum lebar ketika mendapat bingkisan. Suaminya, Soepono meninggal di Ganter, Ngaliman, Nganjuk saat berumur 32 tahun akibat Agresi Militer Belanda II.
Soepono sempat menjabat sebagai Menteri Pembangunan/Pemuda pada Kabinet Hatta I. Nama suaminya itu diabadikan menjadi jalan di Kota Semarang, Jalan Menteri Soepeno (kini dieja Menteri Supeno).
Sementara R Sugito juga tersenyum lebar. Mengenakan batik serta dibantu tongkat, ia tersenyum ketika Ganjar menyalaminya dan memberikan penghargaan.
Hal yang sama diperlihatkan Djuriah. Pewaris dari tokoh perintis kemerdekaan Abdul Gaffar ini hadir berdampingan dengan dua penerima penghargaan lainnya.
Abdul Gaffar meninggal dalam usia 87 tahun, dikenal sebagai pendidik, ulama sekaligus pejuang kemerdekaan Indonesia.
Gaffar oleh kolonialis Belanda dibuang ke Pekalongan karena perjuangan dan perlawannya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.