Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascarusuh, Pasokan Air Bersih ke Lapas Banda Aceh Akan Ditingkatkan

Kompas.com - 07/11/2015, 02:38 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com – Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Propinsi Aceh, Suwandi, menjamin ketersediaan pasokan air bersih untuk para napi dan tahanan di lapas Kelas IIA Aceh. Masalah air memang menjadi penyebab kerusuhan di Lapas.

Suwandi mengakui jika krisis air bersih menjadi pemicu berontaknya para napi, hingga menimbulkan kerusuhan di Lapas.

"Memang masalah utamanya adalah krisisnya air bersih. Sudah dua hari ini mesin air rusak dan sedang dalam perbaikan dan kita sudah minta PDAM untuk memasok air bersih dan sudah 5 mobil tangki masuk dan menambah air ke bak penampungan,” kata Suwandi, Jumat (6/11/2015).

Selain air bersih, para napi juga menuntut agar Kepala Lapas dicopot dari jabatannya karena dinilai arogansi.

"Saya sudah berbicara dengan perwakilan para napi. dan akan memenuhi tuntutan mereka. Saat ini situasi sudah normal dan para napi sudah kembali ke ruangan mereka masing-masing,” ucap Suwandi.

Karena emosi para napi melempar batu ke arah luar lapas dan mengenai atap. Polisi pun kemudian membalasnya dengan tembakan peringatan dari arah luar.

Tidak ada korban luka dalam keributan tersebut.

"Sedikit kerusakan pada pagar di dalam, dan itu akan segera kita perbaiki, yang penting saat ini situasi sudah kembali normal," ujar Suwandi, usai melakukan dialog dengan napi.

Sementara itu Kepala Pengamanan Lembaga Permasyarakat (KPLP) Ridwan (sebelumnya ditulis Marwan-red) terlihat keluar dari blok tahanan dengan kondisi baik. Ridwan berada di blok tahanan saat napi mulai berontak.

Lapas Kelas IIA Lambaro ini menampung 513 orang tahanan dan narapidana. Lapas ini meski berada di wilayah Kabupaten Aceh Besar, sebenarnya adalah Lapas Banda Aceh.

Lapas yang berada di perbatasan Banda Aceh dan Aceh Besar ini dibangun untuk menggantikan lapas sebelumnya yang hancur akibat bencana tsunami 11 tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com