Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Buah Kerap Kasih Data Salah soal Asap, Pjs Gubernur Kalteng Marah

Kompas.com - 29/10/2015, 15:37 WIB
PALANGKARAYA, KOMPAS.com — Pejabat sementara Gubernur Kalimantan Tengah Hadi Prabowo mengaku kesal dan marah karena sering dipermalukan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan pemerintah provinsi sejak bencana kabut asap terjadi.

Hadi mengatakan, seluruh data terkait jumlah lahan terbakar hingga bantuan pemerintah pusat kepada daerah ini dalam menangani bencana asap tidak ada yang valid.

"Saya sudah sangat percaya diri menyampaikan data dari SKPD, ternyata ketika bertemu pemerintah pusat salah semua. Kegiatan yang saya perintahkan pun tidak dijalankan. Mau dibuat ke mana muka saya?" ucapnya di sela memimpin rapat persiapan menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo ke Kalteng, Palangkaraya, Kamis (29/10/2015).

Hadi mulai merasa dipermalukan SKPD ketika Menteri Kesehatan Nila Moeloek datang ke Palangkaraya. Pj Gubernur Kalteng ini mengaku telah menerima bantuan masker dari Kemenkes sebanyak sekitar 250.000 lembar, tetapi Menkes membantah. Menurut Menkes, pihaknya telah menyalurkan 400.000 masker.

Kemudian, saat rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), dia menyampaikan bahwa jumlah lahan ataupun hutan terbakar di Kalteng hanya 11.000 hektar. Sementara itu, data Kementerian Badan Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa jumlahnya mencapai 350.000 hektar.

"Mengadakan pengobatan gratis selama kabut asap juga sudah saya perintahkan jauh-jauh hari. Tapi apa, justru Bank Indonesia dan Korem 102 Panju Panjung yang pertama mengadakannya. Siapa yang tidak malu?" kata Hadi dengan nada tinggi.

Dia pun mengingatkan agar SKPD bersikap jujur.

"Kalau ingin membunuh saya, saya bisa duluan yang membunuh. Saya ke Kalteng ini tidak cari uang. Tidak! Karier saya di aparatur sipil negara (ASN) juga sudah mentok. Pensiun masih lima tahun lagi," ujarnya.

Dia mengatakan, berbagai kegiatan yang diperintahkan kepada SKPD merupakan upaya membantu masyarakat dan berdasarkan pengalaman saat menjadi Sekretaris Daerah Pemprov Jawa Tengah dalam mengatasi bencana meletusnya Gunung Merapi ataupun tanah longsor.

"Perintah Presiden, saya di Kalteng tiga hari, di Jakarta tiga hari karena saya menjabat deputi. Kalau saya tidak peduli dengan Kalteng, ya saya jalankan saja. Pernah lihat saya tinggalkan Kalteng? Tidak, kan? Mari berbuat dan membantu masyarakat. Ini untuk Kalteng juga," tutur Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com