Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Besar Landa Dua Hutan Lindung di Balikpapan

Kompas.com - 28/10/2015, 18:14 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani J

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com– Kebakaran besar melanda hutan lindung di Balikpapan, Kalimantan Timur. Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) yang memiliki luas 9.782 hektar (ha), dengan 5.000 ha kawasan perawan (tidak pernah rusak) di dalamnya, terbakar sejak 10 hari belakangan ini.

Api merusak 1.000-an ha hutan lindung. Bahkan api sudah memasuki zona inti atau hutan yang masih alami.

“Hari ini baru masuk ke kawasan inti yakni hutan kondisi masih baik (perawan),” kata peneliti sekaligus Sekretaris Badang Pengelola HLSW, Purwanto, Rabu (28/10/2015).

Kebakaran ini mengulang kenangan pahit 1998. Saat itu api merusak 3000 ha zona inti dan menyisakan 5000 ha yang masih ada saat ini.

“Kali ini kebakaran sudah masuk hingga 2 kilometer. Setengah kilometer lagi masuk kawasan yang selamat di kebakaran (1998) lalu,” kata Purwanto.

Purwanto mengatakan, kebakaran kali ini tentu sulit diantisipasi pengelola HLSW. Pasalnya, selama ini hanya sejumlah 30-an personel mengawasi dua hutan lindung dengan total luas 15.000 ha, terdiri dari HLSW itu sendiri dan Hutan Lindung Sungai Manggar (HLSM) seluas 5.000 ha yang berada di sampingnya.

“Kerugiannya belum terdata. Masih fokus di pemadaman dulu dengan bantuan dari banyak pihak. Biasanya setelah semua bisa padam akan bisa kita hitung,” kata Purwanto.

HLSW hanya 15 Km dari Balikpapan. Hutan ini masuk dalam wilayah Kecamatan Barat di Balikpapan. Hutan ini berbatasan dengan Teluk Balikpapan dan Jalan Soekarno-Hatta, poros Balikpapan-Samarinda. Jalan ini pula yang memisahkan HLSW dengan HLSM.

Sementara HLSW terbakar, api juga muncul pula di HLSM sejak Senin (26/10/2015). Kebakaran terparah berada di tepi sebuah waduk yang dinamai Waduk MManggar, waduk tadah hujan yang menjadi pasokan air utama bagi PDAM Balikpapan.

Kebakaran melahap pohon di tepian waduk dan merusak daerah tangkapan air dari air hujan.

Koordinator DAS Manggar, Agus Santo, memperkirakan kerusakan hingga 10 hektar. Belum diketahui penyebab kebakaran. “Yang rusak ini adalah hulu sungai. Kalau tidak ada tangkapan air, maka air akan lari begitu saja,” kata Agus.

Saat ini, kata dia, mereka berusaha semampunya. Kebakaran tidak mudah dijangkau. Mereka harus menyeberang dengan menggunakan perahu, membawa selang dan pompa untuk menyemprotkan air yang diambil dari waduk.

“Personel lain masih terfokus di HLSW yang kebakarannya lebih besar,” kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com