Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek 65 Tahun Ditemukan Tewas di Jurang Sedalam 15 Meter

Kompas.com - 25/10/2015, 22:45 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Andreas Seo (65), warga Biboki Feot Leu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas di dasar jurang sedalam 15 meter.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal AKP Hadi Handoko, mengatakan, Andreas ditemukan tewas pada Minggu pagi setelah sempat menghilang dan dicari oleh keluarganya selama sehari.

“Kejadian bermula ketika pada Jumat (23/10/2015) pagi, Andreas bersama putranya, Paulus Sanbet, ke kebun mereka untuk mengiris laru (tuak sadapan dari pohon enau). Sesampainya di kebun, Andreas bersama anaknya bertemu dengan warga lainnya, Nikodemus Kani, yang sedang memetik buah mente,” kata Handoko.

Andreas lalu bergegas menuju pohon enau untuk mengiris laru dan menyuruh anaknya untuk menunggu bersama Nikodemus di kebun mereka yang memang bersebelahan saja.

Sekitar satu jam kemudian, lanjut Handoko, Andreas pun datang dan membawa laru sebanyak lima liter yang dimasukkan dalam satu jeriken dan satu botol minuman bekas air mineral berukuran sedang.

Andreas kemudian menyuruh anaknya untuk pulang ke rumah agar menyuruh istrinya, Marta Buik, mengantarkan seng untuk menutup laru yang sudah diirisnya. Pesan dari Andreas, rupanya tidak sampai ke telinga Marta karena lupa disampaikan oleh Paulus.

Hingga pada malamnya, istri dan anak-anak tidak mencari karena Andreas diketahui sering tidur di pondok di dalam kebun mereka.

“Karena Andreas belum juga pulang ke rumah, Marta dan ketiga anaknya bersama sejumlah kerabat mereka pada Sabtu (25/2015) kemarin, melakukan pencarian di kebun, namun upaya tersebut tetap saja nihil,” kata Handoko.

Jasad Andreas baru berhasil ditemukan dalam kondisi penuh luka oleh warga setempat yang bernama Markus Subani yang langsung melapor ke Markas Kepolisian Sektor Biboki Utara.

Jenazah Andreas akhirnya dievakuasi dari dasar jurang oleh polisi yang dibantu masyarakat pada Minggu sore.

“Lantaran keluarga menolak diotopsi, maka hanya dilakukan visum luar di Puskesmas Lurasik. Tindakan dari polisi yakni sudah membuat laporan polisi, turun ke tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah TKP, memeriksa sejumlah saksi dan membuat visum et repertum. Jadi kesimpulan sementara, korban meninggal karena jatuh dari pohon,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com