Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Hektar Kebun Kakao, Duku dan Durian di Polman Terbakar

Kompas.com - 09/10/2015, 20:53 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Puluhan hektar lahan kakao siap panen dan kebun duku serta durian di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dalam dua jam habis terbakar, Jumat (9/10/2015).

Upaya warga memadamkan api menghadapi kendala karena tumpukan daun kering, tiupan angin kencang, membuat api dan minimnya sumber air di dekat lokasi kebakaran membuat api dengan cepat menyebar. Meski demikian, sejumlah warga terlihat berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.

Sebagian warga terlihat mencoba memadamkan api dengan cara memukul titik api dengan menggunakan ranting kayu. Warga lainnya yang khawatir api menyebar ke kebun mereka berupaya menghalau laju api dengan cara membnersihkan dedaunan di perbatasan kebun warga yang sudah terbakar.

Sejauh ini, belum diketahui dari mana api berasal, tapi warga menduga kebakaran itu dipicu kebiasaan buruk warga membuang puntung rokok serampangan di tengah tumpukan dedaunan dan ranting kering.

Manna, seorang petani kakao yang lahannya terbakar, mengatakan kebakaran ini murni musibah dan tidak ada oknum yang sengaja membakar lahan. “Sumber apinya kemungkinan besar dari puntung rokok yang dibuang sembarangan di tengah tumpukan dedaunna hingga memicu kemabakaran. Karena terlambat diketahui api terlanjur membesar,”ujar Manna.

Kebakaran yang berlangsung selama hampir dua jam itu telah menghabiskan pukuhan hektar lahan kebun kakao, duku dan durian. Kerugian warga akibat kebakaran ini ditaksir bernilai ratusan juta rupiah.

Hingga berita ini ditulis api belum mampu dikendalikan. Jauhnya lokasi kebakaran dari jalan raya membuat petugas pemadam kebakaran tak bisa mencapai lokasi bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com