Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma Konflik, Warga Bireuen Sempat Takut Saksikan Stan Pameran Milik TNI

Kompas.com - 08/10/2015, 16:31 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis

BIREUEN, KOMPAS.com - Lama hidup dalam konflik bersenjata, masyarakat Kabupaten Bireuen tetap saja terkagum-kagum kendati sedikit merasa takut melangkahkan kakinya ke tempat ini. Maklum saja, aneka senjata mulai dari laras panjang dan pendek, hingga panser berbagai merek dipajang.

Pemandangan menarik dan mengundang perhatian masyarakat umum itu terjadi pada stan pameran milik Batalyon Infantri-113/Jaya Sakti, yang digelar untuk memeriahkan pameran pembangunan HUT ke-16 Kabupaten Bireuen, Aceh.

Dari puluhan stan yang ada dalam pameran itu, stan milik Yonif-113/JS ini paling ramai dikunjungi warga. Mulai dari sekadar melihat-lihat hingga membuat selfie dengan menggunakan aneka atribut militer.

Yurnalis, seorang ibu rumah tangga, mengaku sangat mengagumi berbagai peralatan militer yang dipamerkan itu. Kendati awalnya Yurnalis mengaku merasa takut untuk mendekat karena bayangan konflik bersenjata yang pernah dialaminya.

“Dulu dari kejauhan saja melihat panser terbirit-birit, apalagi melihat senapan, makanya sempat takut, tapi ternyata penjaga stan prajurit TNI baik dan ramah,” ungkap ibu empat anak itu, Kamis (9/10/2015).

Hal senada disampaikan Aminullah, warga Kecamatan Jeumpa yang mengaku pernah dipukul dengan menggunakan "moncong" senjata laras panjang. Namun, ketakutannya pupus tatkala memberanikan diri masuk dan menyaksikan semua atribut militer yang dipamerkan.

“Trauma mungkin sudah hilang, namun setiap melihat benda seperti ini jadi teringat masa konflik dulu,” kata Aminullah seraya menyebutkan kondisi Aceh saat ini yang sudah aman agar dirawat bersama.

Sejumlah senapan dipajang antara lain senapan mesin sedang, senapan mesin berat (SMB) kaliber 12,7 milimeter, mortir 81 Nozimco kaliber 81 milimeter, mortir kaliber 60 milimeter buatan Finlandia, SO K3 Daewoo kaliber 5,56 milimeter buatan Korea, SO minimi kaliber 5,56 milimeter buatan Belgia, dan SPR1 kaliber 7,62 milimeter buatan Indonesia, serta dua unit panser yang dilengkapi senjata mesin berat (SMB).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com