Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapendam I Bukit Barisan: Kopda UN Bermaksud Melerai 

Kompas.com - 21/09/2015, 16:09 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis


MEDAN, KOMPAS.com - Kapendam I Bukit Barisan Kolonel (Inf) Enoh Solehuddin mengatakan, anggotanya yang menembak M Rendi (23) sebenarnya bermaksud melerai kedua pihak yang bertikai di diskotik New Zone, Medan.

"Anggota kita bermaksud untuk melerai kedua belah pihak yang bertikai di dalam diskotik. Sehingga terjadi perkelahian sampai ke luar diskotik. Anggota kita juga sempat terkena lemparan batu dari salah satu pihak yang berkelahi. Saat itulah terjadi penembakan sehingga mengenai dada korban," ujar Enoh Solehuddin, Senin (21/9/2015).

Saat ditanya soal sanksi yang akan diberikan kepada Kopda US, Enoh menyebutkan proses penyidikan terhadap UN masih berlangsung. Namun, lanut Enoh, yang jelas UN sudah diamankan di Detasemen Polisi Militer 1/5, Medan.

"Kalau soal sanksi belum bisa kita sampaikan karena masih dalam proses penyidikan. Kalau jelas terbukti lalai dalam bertugas pasti diberi sanksi berat. Untuk saksi saat ini masih dua orang diperiksa," yambah Enoh.

Enoh melanjutkan, sebagai ungkapan rasa prihatin, Kodam Bukit Barisan akan memberikan santunan kepada isteri korban yang saat ini sedang hamil tua. "Iya, itu (santunan) pasti. Kita akan memberikan santunan kepada keluarga korban. Saya mendengar kabar bahwa isteri korban sedang hamil tua," tambah dia.

Sebelumnya, Kopda UN (40) dari kesatuan Sat Den Pom 1/5 diduga menembak M Rendi (23) di dada kanan hingga tembus ke rusuk kiri M Rendi, Senin (21/9/2015) dini hari.  Korban sempat dilarikan rekan-rekannya ke RSUD Dr Pirngadi, Medan. Namun, jiwanya tidak dapat tertolong akibat terlalu banyak kehilangan darah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, pada Senin dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, terjadi keributan antara para pemuda Kampung Aur dengan pemuda Jalan Mangkubumi di tempat Hiburan New Zone di Jalan Wajir, Medan. Hingga saat ini motif perkelahian kedua kelompok pemuda itu belum diketahui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com