Gajah Jinak di TNBBS Ditemukan Mati Tanpa Gading

Menurut Kepala Bidang Wilayah I Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Jaya Supena pada Jumat (18/9/2015), gajah jinak ini mati sekitar pukul 07.30 WIB. "Malam sebelumnya, mahot (pawang) memisahkan Yongki dan Arni (gajah betina) dari kawanan lainnya karena Yongki memasuki masa birahi," kata Jaya Supena.

Pemisahan itu dilakukan pada sekitar pukul 23.00 hari sebelumnya. Tujuannya untuk menghindari rasa cemburu dengan gajah-gajah lainnya. Gajah itu diletakkan sekitar 50 meter dari kawanan lainnya.

"Saat hendak memandikan, mahot kaget melihat gading Yongki tersisa hanya 15 cm dari seharusnya 80 cm. Tak lama, gajah jantan itu mati tergeletak," kata dia.

Menurut Jaya, pelaku kejahatan satwa ini diperkirakan sudah melakukan aksi secara terencana dan terstruktur. "Itu terlihat dari potongan gading yang sangat rapi," ujar dia.

Saat ini, tim penyidik dari TNBBS melakukan pemeriksaan terhadap enam mahot dan kepala resor. Adapun tim medis dari Taman Nasional Way Kambas (TNWK) dari Lampung Timur diluncurkan untuk melakukan otopsi terhadap jasad gajah itu.

Yongki adalah gajah jantan yang memiliki bobot 2,5 ton. Gajah ini berperan sebagai penghalau konflik antara gajah dan manusia. Gajah ini dahulunya adalah gajah liar yang kemudian diserahkan ke TNWK Lampung Timur. Namun karena adanya program elephant patrol yang diprakarsai oleh WWF Project Lampung, Yongki diminta kembali ke TNBBS.