Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Kalau Anda SMS, Anda Peduli pada Kandungan dan Kesehatan Bayi

Kompas.com - 14/09/2015, 17:57 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada masyarakat untuk bersama-sama peduli mencegah kematian ibu dan bayi. Salah satu upayanya adalah memanfaatkan perangkat teknologi untuk melakukan konsultasi kehamilan.

“Kepada masyarakat, teknologi sekarang ini terus bergerak. Jumlah handphone melebihi penduduk Indonesia. Ada program SMSbunda yang itu, ketika bertanya pasti dijawab, dan pasti masuk ke server. Kalau Anda SMS, Anda peduli pada kandungan dan kesehatan bayi,” kata Ganjar di Semarang, Senin (14/9/2015).

Ganjar melanjutkan, ketika masyarakat sudah bersedia memanfaatkan SMS, pemerintah tinggal mengatur teknisnya lebih lanjut. Pemerintah akan bertindak sebagai polisi yang mengatur ketentuan-ketentuan terkait.

Peran Bidan Desa Satu hal yang menjadi penting adalah peranan bidan desa dalam menyelamatkan sang ibu maupun anak yang dilahirkan. Bidan desa menjadi vital lantaran masyarakat desa masih mempercayai bidan ketimbang ke rumah sakit maupun puskesmas.

Ganjar mengatakan, para bidan diminta untuk ikut mengawal proses kandungan seorang. Bidan bisa ikut bersama dengan tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas, karena mempunyai program pencegahan yang hampir sama.

Dia menimpali, masyarakat diminta merujuk ke Puskesmas maupun rumah sakit agar pemerintah bisa mengukur dengan pasti berapa ibu yang tengah hamil dan melahirkan. Jika nanti bidan dilibatkan dan mempunyai indikator pengukuran, bidan bisa dilibatkan dalam program.

“Diteruskan saja program delimanya. Program hamil itu agar semua peduli, mendukung ke mana itu nanti diatur,” tambahnya menjawab Pertanyaan Ketua Ikatan Pengurus Bidan Provinsi Jawa Tengah, Endang Suwartingsih.

Sebelumnya, Endang mengatakan, para bidan sangat mendukung program pemerintah, salah satunya melalui program delima. Progam ini adalah program kualifikasi yang kemudian divalidasi soal tempat, sarana dan prasarana, sumber daya manusia, serta kepatuhan pada standar yang ditentukan.

“Tapi anggota kami banyak bertanya, mengapa persalinan diminta di puskesmas, padahal di Puskesmas belum siap sarana dan tempatnya, sementara di bidan juga banyak yang siap,” ujar Endang.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan, pemerintah mendorong Puskesmas karena bisa mengukur pemantauan dan pengendalian setiap ibu yang mengandung dan melahirkan. Ia mengakui dari jumlah Puskesmas yang ada, baru sebagian yang telah siap sarana dan pra sarananya.

Kendati demikian, pihaknya mengaku mencoba melakukan terobosan dengan melibatkan bidan pertolongan medis di Puskesmas. Bidan, lanjut dia, harus ikut dan mendampingi pasien di Puskesmas.

“Sehingga konsepnya hanya mengalihkan tempat saja, menuju pelayanan fasilitas kesehatan yang pelayanannya lebih lengkap, dukungan yang baik. Itu terobosan kebijakan yang agak radikal, supaya tidak terjadi gejolak, terutama soal pendapatan bidan,” tandas Prabowo.

Program penuruan AKI maupun AKB merupakan salah satu program prioritas Gubernur Jawa Tengah dan Wakil Gubernur. Dalam berbagai kesempatan, Ganjar terus berkampanye soal ini kepada masyarakat luas di berbagai daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com