Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Se-Asia Tenggara Bahas Bisnis dan Investasi di Makassar

Kompas.com - 08/09/2015, 12:44 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Puluhan Walikota se-Asia Tenggara menghadiri acara Asean Mayors Forum (AMF) yang diselenggarakan di Hotel Sheraton Jl Landak, Makassar, Selasa (8/9/2015).

Dalam daftar tamu undangan, ada 39 wali kota dari luar negeri dan 35 wali kota se-Indonesia menghadiri AMF 2015. Selain itu, delegasi luar negeri, pebisnis, investor, ketua RW se Kota Makassar ikut hadir. Hanya saja, Wakil Presiden, Jusuf Kalla dan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo batal membuka AMF 2015.

Pembukaan AMF 2015 dibuka oleh Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo. Turut hadir dalam acara itu, Sekjen UCLG Bernadia Irawati Tjandradewi serta pimpinan Makassar Investment Forum, Bernardus Djonoputro, Dinopatti Djalal dan Erna Witoelar.

Dalam sambutannya saat membuka AMF 2015, Syahrul mengatakan, bangsa Indonesia tidak boleh bersembunyi dari kisi-kisi batas negara. Indonesia harus bergaul secara global dengan semua bangsa.

"Kekuatan sebuah bangsa khususnya daerah ditentukan seperti apa pergaulan bisa dimanfaatkan secara timbal balik dan positif. Kita harus berhati-hati jika ada kota yang melaju meninggalkan daerah lain dan ada yang tertinggal jauh namun dibiarkan. Harus saling memberi ruang untuk berakselerasi. Melalui forum ini diharapkan terbentuk desk bersama untuk membangun informasi dalam membangun deal positif antar negara," katanya.

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto sebagai tuan rumah AMF 2015 memberikan pandangan penting berkaitan dengan peluang Makassar dalam menarik investasi dan rencana peningkatan peran swasta dalam membangun struktur.

"AMF 2015 ini mengagendakan diskusi mendalam para pemimpin bisnis dan untuk berinvestasi, membangun sumber daya manusia dalam rangka persiapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015," ujar pria yang kerap disapa Danny Pomanto ini.

Dalam forum ini, Danny menegaskan pentingnya mengoptimalkan peran Makassar sebagai sentral hubungan dan pusat gravitasi ekonomi dan politik Indonesia Timur. Untuk itu, seluruh potensi investasi harus dioptimalkan.

"Pertumbuhan Kota Makassar di atas 9 persen, jauh di atas rata-rata nasional. Hal ini merupakan daya tarik besar bagi investor. Keberadaan layanan satu atap, percepatan urusan perizinan dan pertumbuhan sektor konsumsi dan retail sangat menjanjikan. Makassar menjadi penghubung kegiatan bisnis dan operasional berbagai perusahaan yang beroperasi di Indonesia Timur," ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya yang hadir dalam AMF di Makassar ini mengatakan, AMF menjadi forum penting dalam menghadapi gejolak perkonomian dunia, terlebih dalam menghadapi kompetisi MEA.

"Saat ini ada kecenderungan kita sedang tertatih dalam menghadapi perekonomian dunia. Maka dengan ada forum ini kita bisa berkumpul dengan banyak wali ktoa dari Asean untuk menyiapkan diri dalam persaingan pasar bebas misalnya," ujarnya.

Dengan perekonomian Indonesia yang saat ini cukup tertekan dengan nilai tukar dollar, Bima juga berharap Walikota dan pemerintah Indonesia mampu mengantisipasi kenaikan nilai dollar AS.

Dalam forum ini, diharapkan tukar pikiran dan pengalaman bisa dilakukan sehingga krisis perekonomian di negara-negara Asean bisa diatasi dengan program kongkret dari pertemuan ini.

"Saya sangat senang dengan konsep Smart City yang dilakukan di kota Makassar. Saya berjanji akan menerapkan konsep ini di Kota Bogor. Ilmu dari Makassar ini akan memajukan Bogor dan hal ini menjadi acuan kami," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com