Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Sampai Harga Kedelai Rp 9.000 Per Kilogram, Kami Bisa Gulung Tikar"

Kompas.com - 27/08/2015, 18:47 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Para perajin tahu di Kabupaten Semarang diluputi rasa waswas lantaran harga kedelai terus merangkak naik seiring melemahnya nilai tukar rupiah atas dollar AS.

Nurul (35), perajin tahu di Langensari, Ungaran, mengatakan, harga kedelai saat ini dalam kisaran Rp 7.100 per kilogram atau naik sekitar Rp 500 dibanding harga yang berlaku sebelumnya. Kenaikan tersebut akhirnya disikapi dengan mengurangi ukuran produk untuk mempertahankan keuntungan.

"Biar ruginya tidak banyak," kata Nurul, Kamis (27/8/2015).

Langkah mengecilkan ukuran produk, ungkap Nurul, bisa dimaklumi oleh konsumen. Sebab, harga bahan makanan dan kebutuhan pokok lainnya juga mengalami kenaikan setelah Lebaran kemarin. Harga kedelai biasanya sangat terpengaruh dengan fluktuasi rupiah sebab bahan baku tahu didatangkan dari luar negeri.

"Kalau sekarang sudah sampai Rp 14.000 (per satu dollar AS), biasanya harga kedelai juga akan naik," ujarnya.

Ia berharap harga kedelai tidak sampai menyentuh harga Rp 9.000 per kilogram sebab pada angka tersebut para perajin tidak bisa berkutik.

"Jangan sampai harga kedelai mencapai Rp 9.000 per kilogram seperti beberapa waktu lalu. Kalau sampai segitu, jelas pelaku usaha kecil seperti kami ini akan gulung tikar," kata Nurul.

Saat ditanya mengapa tidak mengganti kedelai impor dengan kedelai lokal, Nurul menjelaskan bahwa kualitas produk dari bahan baku lokal tidak sebaik dari bahan bahu impor.

"Kalau dengan bahan kedelai lokal sari patinya kurang bagus sehingga tahu yang dihasilkan akan cepat basi. Saya berharap kalau harga kedelai impor naik lagi, pemerintah setidaknya bisa memberi subsidi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com