Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Konflik Sosial, Bupati Semarang Akan Tutup Kampoeng Rawa

Kompas.com - 24/08/2015, 22:38 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

AMBARAWA, KOMPAS.com - Obyek wisata Kampoeng Rawa di Ambarawa, Kabupaten Semarang akan ditutup. Sinyalemen itu disampaikan oleh Bupati Semarang Mundjirin menyusul adanya konflik sosial antara petani nelayan warga Desa Bejalen dengan pihak pengelola Kampoeng Rawa.

Bupati menyatakan pengelola Kampoeng Rawa telah melakukan wanprestasi untuk menyejahterakan masyarakat. Terlebih, hingga memasuki tahun ketiga beroperasi, Kampoeng Rawa tak kunjung memperoleh izin.

"Sejak awal saya katakan bahwa keberadaan Kampoeng Rawa telah melanggar. Hanya saja kita tidak punya kewenangan penuh karena ada yang berhak mengeluarkan rekomendasi dan izin," kata Bupati, Senin (24/8/2015).

Menurut Bupati, meski ilegal, namun pihaknya mengakui selama ini telah memberikan kelonggaran kepada pengelola Kampoeng Rawa untuk terus beroperasi sembari mengurus semua perizinan. Sebab, tujuan pendirian Kampoeng Rawa sesuai janji pihak pengelola saat itu adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan kelompok per kelompok.

"Ternyata tujuan menyejahterakan masyarakat tidak ada, itu yang saya sayangkan. Kalau begini kondisinya ya sudah saya tutup (saja)," tegasnya.

Meskipumn demikian, pihakny masih akan memberikan kesempatan sekali lagi untuk kedua belah pihak, yakni masyarakat Desa Bejalen dengan pengelola Kampoeng Rawa untuk berunding lagi terkait keberadaan Kampoeng Rawa. Namun apabila tetap tidak bisa tercapai kesepakatan, pemkab tidak akan memberikan izin.

"Kita kurang apa? Kita sudah bela-belain karena alasannya untuk menyejahterakan masyarakat, tapi kok malah sebaliknya," katanya.

Menurut Bupati, sebuah koperasi seharusnya dikelola secara transparan. Sebab di koperasi ada rapat anggota tahunan (RAT) dan hasil usahanya untuk dinikmati bersama.

"Kalau tidak transparan ya rusak, bagaimana kita mau memberikan izin? Lagi proses ngurus izin saja sudah ribut sendiri," kata Bupati.

Seperti diberitakan sebelumnya, telah terjadi konflik sosial antara masyarakat Desa Bejalen dengan pengelola Kampoeng Rawa yang berujung penganiayaan terhadap Agus Sumarno selaku ketua Koperasi Jasa Pariwisata (Kopjapari). Penganiayaan dipicu persoalan internal atas pengelolaan Kampoeng Rawa. Diduga Kopjapari sebagai pengelola telah melakukan wanprestasi. [Baca juga: Warga: Bos Kampoeng Rawa Dihajar karena Hendak Cabut "Airsoft Gun"]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com