Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermodal Gertakan ala Polisi, Komplotan Begal Rampas Motor ABG

Kompas.com - 20/08/2015, 18:13 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Satu dari tiga anggota komplotan perampasan sepeda motor dengan korban sasaran Anak Baru Gede (ABG) berhasil diringkus oleh Satreskrim Polsekta Ungaran. Dul Rochim bin Kasmito (23), warga Tambak Lorok, Kelurahan Tanjung Mas, Semarang Utara, saat ini mendekam di tahanan Mapolsekta Ungaran.

Petugas kini masih memburu pelaku lainnya bernama Agus dan pelaku penadahan bernama Udin. Dalam pemeriksaan, Udin mengaku sudah tiga kali menjalankan aksi kejahatan bersama pelaku bernama Agus. Ketiga lokasi itu ada di Plamongan Indah dan Candi Golf, Kota Semarang serta di Dusun Ndolo, Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat.

"Di Candi Golf dapat Vario, di Plamongan Indah dapat Honda Blitz. Yang terakhir di Kalisidi pada bulan juni lalu," kata Dul saat gelar perkara di Mapolresta Semarang, Kamis (20/8/2015) siang.

Pada aksinya yang terakhir, Dul dan Agus melakukan perampasan sepeda motor Honda Vario Nopol H 5330 QQ yang dikendarai Muhammad Tsalis Savero (13), warga Jagalan, Gunungpati, Kota Semarang, yang dilakukan pada Rabu (17/5/2015) sekitar pukul 14.00 WIB.

Saat itu, korban berboncengan dengan rekannya bernama Dani melaju dari rumahnya di Gunungpati tanpa mengenakan helm. Rencananya, korban dan rekannya hendak pergi ke obyek wisata air terjun Curug Lawe.

Ketika sampai di Dusun Ndolo, Kalisidi, pelaku yang mengetahui korban terus mengejar dan memepet hingga akhirnya berhasil menghentikan laju sepeda motor korban. Seketika itu, bergaya bak polisi pelaku Agus berpura-pura mempermasalahkan korban yang tidak mengenakan helm serta menanyakan surat-surat kendaraan.

"Heh, kenapa tidak pakai helm! Mana surat-suratnya," kata Dul menirukan gertakan Agus kepada korban.

Dengan modal kata-kata tersebut, Agus mencabut kontak dan meminta surat-surat kendaraan sambari mengaku sebagai polisi. Kemudian sepeda motor milik korban dibawa kabur.  

Menurut Dul, postur tubuh Agus memang tinggi besar seperti tentara atau polisi. Bahkan rekan sekampungnya itu dulu pernah mendaftar sebagai tentara tapi tidak lolos seleksi.

"Dia pernah ngelamar tentara tapi gagal," ungkap pria yang sebenarnya berprofesi sebagai pembantu di sebuah bengkel las ini.

Wakapolres Semarang Kompol Sunarno mengatakan, penangkapan pelaku Dul didasari oleh laporan korban Muhammad Tsalis Savero. Setelah mengorek keterangan korban, anggota melakukan penyelidikan hingga berhasil menangkap pelaku.

"Kami saat ini masih memburu pelaku dan penadahnya," kata Sunarno.

Dia mengakui bahwa komplotan perampas motor ini memang menyasar korban dari kalangan ABG dan wanita, terutama yang tidak mengenakan helm atau kelengkapan sepeda motor lainnya. Gertakan, badan yang tinggi besar dan tampang seram dari pelaku seringkali membuat korban yang masih remaja ciut nyalinya hingga menuruti kata pelaku.

"Kami sarankan masyarakat agar waspada," imbuh Sunarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com