Penenggelaman bisa langsung dilakukan jika ditemukan dua alat bukti yang cukup kuat dari pelaku pencurian ikan. Kondisi tersebut terkait besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menenggelamkan kapal.
"Begitu ada dua alat bukti, bisa ditenggelamkan langsung. Karena untuk menenggelamkan kapal-kapal ini perlu biaya yang cukup besar," kata Asep, Selasa (18/8/2015) malam.
Asep menambahkan, sebelum ditenggelamkan, seluruh anak buah kapal (ABK) diamankan terlebih dahulu, termasuk nakhoda kapal yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka.
"Jadi sebelum ditenggelamkan, ABK-nya dipindahin dulu. Kapal sudah kosong baru ditenggelamkan. Nakhoda biasanya langsung ditetapkan sebagai tersangka, sedangkan ABK lainnya ditahan sementara menunggu proses deportasi," ujar Asep.
Penenggelaman langsung kapal tersebut, lanjut Asep, sejauh ini sudah dilakukan oleh negara Australia.
"Kalau Australia, kapalnya langsung ditenggelamkan, orangnya diselamatkan. Mereka malah menggunakan undang-undang karantina dan biasanya langsung mendeportasi para ABK-nya" ujar Asep.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.