Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengibaran Bendera di Bawah Laut Perairan Lemukutan Berlangsung Khidmat

Kompas.com - 18/08/2015, 05:14 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

LEMUKUTAN, KOMPAS.com - Puluhan penyelam melakukan pengibaran bendera merah putih di bawah laut perairan Pulau Lemukutan, Bengkayang, Kalimantan Barat, dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia. Walau sempat terkendala cuaca sehari sebelumnya dan dikhawatirkan batal, pengibaran tetap berjalan dengan khidmat.

Cuaca pun mendukung jalannya upacara di bawah air, tepat pada tanggal 17 Agustus 2015. Pengibaran yang dikoordinir Direktorat Polisi Perairan (Dit Polair) Polda Kalbar berjalan lancar diikuti sejumlah instansi, di antaranya Tim Gegana Brimob, Basarnas, BPSPL, Paskhas TNI AU, dan klub diving Inhasa. Sebanyak kurang lebih 40 penyelam terlibat dalam upacara singkat tersebut.

Upacara secara sederhana namun khidmat tersebut berlangsung selama hampir 25 menit. Lokasinya tepat berada di dekat transplantansi terumbu karang dengan kedalaman sembilan meter di bawah permukaan laut. 

Kabid Renmin Direktorat Polair Polda Kalbar, Kompol Ongki Isgunawan mengungkapkan, upacara pengibaran bendera merah putih di bawah laut ini merupakan yang pertama kali yang dikoordinir oleh Dit Polair Polda Kalbar. Kegiatan seperti ini rencananya akan menjadi acara tahunan rutin.

"Pengibaran bendera di bawah laut pada peringatan HUT RI ini merupakan kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan Polair di Kalbar dan akan menjadi agenda tahunan," kata Ongky kepada Kompas.com, Senin(17/8) usai penyelaman. 

Walau dengan persiapan yang cukup minim, upacara itu bisa dikatakan sukses. Persiapan survey dimulai sejak tanggal 15 Agustus 2015 untuk menentukan lokasi upacara. Kemudian pada tanggal 16 Agustus dilangsungkan gladi bersih sebagai persiapan dan menentukan posisi masing-masing penyelam saat berada di bawah.

Kendala cuaca sedikit menghambat proses gladi bersih. Hujan disertai angin kencang tiba-tiba melanda perairan Lemukutan dan sekitarnya. Namun ini tak berlangsung lama. Kompas.com pun berkesempatan mengikuti rangkaian kegiatan hingga upacara selesai.

"Seluruh personel dan instansi yang dilibatkan untuk mensukseskan kegiatan ini sekitar 83 orang. Persiapan yang dilakukan pun hanya dua minggu padahal normalnya sekitar satu bulan," jelas Ongky.

Upacara sendiri baru dimulai sekitar pukul 08.00 WIB. Kompol Ongky Isgunawan didaulat menjadi inspektur upacara, dengan simbolis pembacaan teks proklamasi. Pembacaan pun dilakukan dalam hati, disertai dengan kode gerakan untuk berkomunikasi secara visual kepada penyelam lainnya. Seorang anggota Polair bertugas untuk mengkoordinir penyelam peserta upacara dalam merapikan barisan di dasar laut dan menjadi penghubung antara peserta upacara dengan inspektur upacara yang masih berada di atas. 

"Setelah semuanya dipastikan telah siap dan dalam posisi setengah lingkaran dengan mengahadap tiang bendera. Saya kembali naik ke atas untuk memberi tahu inspektur upacara bahwa upacara telah siap dilakukan," kata AKP A Syamsul, koordinator tim teknis upacara. 

Tak lama kemudian, inspektur upacara pun turun. Tiga anggota Polair yang bertugas sebagai pengibar bendera juga turun ke dasar laut. Usai bendera dipasang dan dikibarkan dilanjutkan dengan membaca teks proklamasi secara simbolis.  "Teksnya sudah disiapkan. Di dalam laut pembacaan dilakukan secara simbolis," ucapnya. 

Satu di antara penyelam yang menjadi peserta upacara, Isamudin mengatakan, seluruh jalannya upacara hampir tidak mengalami kendala. Hanya saja menurutnya, kondisi warna air laut yang sedikit keruh semakin mempersempit jarak pandang. 

"Selain itu arusnya cukup kuat sehingga susah untuk bersikap tenang. Karena jika bergerak terlalu kuat makan akan memperparah keruhnya air laut," ucapnya. 

Setelah pengibaran bendera selesai, seluruh peserta upacara naik ke permukaan. Upacara kemudian ditutup nyanyian lagu "Indonesia Raya" dan "Padamu Negeri" yang diikuti seluruh tim yang terlibat, termasuk sejumlah awak media yang meliput.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com