Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Bom Rakitan Teroris Solo Gunakan Campuran Baru

Kompas.com - 14/08/2015, 20:10 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

SOLO, KOMPAS.com — Puluhan barang bukti berbagai jenis yang diamankan dari ketiga tersangka teroris di Solo digelar di aula Mapolresta Solo, Jumat (14/8/2015). Dua sepeda motor, bendera ISIS, dan beberapa bahan untuk membuat bom rakitan turut ditunjukkan kepada media saat jumpa pers berlangsung.

Sebanyak 21 bom rakitan yang siap diledakkan tersebut terdiri dari bom dengan daya ledak tinggi (high explosive) dan low explosive (daya ledak rendah). Bom diracik dengan metode rakitan baru. Metode baru perakitan bom oleh kelompok teroris tersebut dijelaskan oleh salah satu ahli penjinak bom yang dimiliki Kepolisian Republik Indonesia, AKBP Sunadi.

Perwira polisi tersebut menjelaskan dengan gamblang bagaimana 21 bom tersebut dirakit dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di tengah masyarakat. Barang-barang tersebut antara lain pencampuran antara asam nitrat dengan urea yang kemudian akan menghasilan bom dengan kemampuan high explosive, pecahan atau aluminium sintetis, alat suar yang sering digunakan nelayan, lampu hias untuk inisiator rakitan, fosfor merah yang berasal dari korek api batang, dan lampu hias yang sudah dipotong-potong.

Beberapa bahan kimia, seperti potasium nitrat dan kalsium karbonat, juga ditemukan. Sunadi menjelaskan, polisi menemukan kelompok teroris menggunakan campuran baru untuk bahan baku bom.

"Dari hasil pengembangan, campuran barunya adalah kalsium karbonat, belerang, lebih praktis dan lebih efisien. Tekniknya dengan cara basah (mencampur beberapa bahan dengan air)," katanya.

Sunadi juga menunjukkan kertas berwarna coklat yang bertuliskan panduan merakit bom yang ditemukan dari salah satu tersangka. Sunadi juga membacakan sebuah tulisan yang ada di kertas berwarna coklat tersebut, yakni "Kekuatan itu adalah melebar, dan kekuatan terbaik adalah ledakan". Bom rakitan tersebut memiliki kemampuan low explosive.

Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Nur Ali menegaskan bahwa kepolisian akan terus memburu dan melawan kelompok teroris di Indonesia.

"Kepolisian akan sungguh-sungguh melawan aksi terorisme, tidak kenal lelah, dan selalu care," katanya, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com