Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Minta Pedagang Sapi Kembali Berjualan

Kompas.com - 11/08/2015, 16:39 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta Asosiasi Pengusaha Daging Sapi Potong Indonesia (Apdasi) Kota Bandung agar menginstruksikan para pedagang daging sapi berjualan kembali.

Seperti diketahui, para pedagang daging sapi di Kota Bandung mogok berjualan sejak Sabtu (8/8/2015) siang. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah terkait pembatasan kuota daging impor.

"Kami hari ini akan rapat dengan Apdasi Kota Bandung untuk memerintahkan mereka besok berdagang lagi. Jadi mudah-mudahan perintah dan arahan wali kota dituruti sehingga besok tidak ada gejolak lagi," kata Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, saat meninjau operasi pasar daging sapi di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Selasa (11/8/2015).

Emil berharap, jika kembali berjualan, para pedagang tidak mematok harga tinggi.

"Tentunya dengan harga kurang lebih sama dengan harga operasi pasar," jelasnya.

Kelangkaan komoditas daging sapi turut berdampak pada melambungnya harga daging ayam. Menurut Emil, hal itu disebabkan adanya pergeseran konsumsi dagi sapi ke daging ayam.

"Memang ada sedikit dinamika saat harga daging sapi meningkat banyak yang beralih ke ayam. Nah, ayam juga jadi meningkat karena demand-nya tinggi. Mudah-mudahan dalam dua hari setelah distabilkan, harga daging sapi dan ayam bisa turun lagi. Kami akan upayakan sampai situasi ini benar-benar normal lagi," paparnya.

Untuk mengantisipasi spekulan, Emil mendukung upaya pemerintah yang melibatkan Bulog untuk memenuhi kebutuhan pasar.

"Saya ditelepon langsung sama menteri perdagangan, saya bicara intinya jangan sampai harga daging sapi ditentukan oleh kartel atau kelompok pengusaha. Makanya, kebijakan menteri perdagangan saya dukung," ungkapnya.

"Biar Bulog yang bisa mengotrol harganya, bukan harga dari kartel pasar yang kadang tidak sesuai dengan asas keadilan di masyarakat," jelas Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com