Pedagang Daging Sapi Mogok, Ridwan Kamil Terjun ke Pasar Kosambi

BANDUNG, KOMPAS.com — Aksi mogok yang dilakukan para pedagang daging sapi tentu membuat masyarakat di Kota Bandung tak memiliki pilihan. Hingga kini, para pedagang di masih belum berjualan. Meski begitu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tetap memastikan bahwa kebutuhan daging sapi di Bandung masih tercukupi.

Pemerintah Kota Bandung bekerja sama dengan Bulog Divre Jawa Barat menggelar operasi pasar daging sapi. Emil, demikian dia biasa sapa, mengaku akan terus menggelar operasi pasar hingga para pedagang kembali berjualan.

"Kami akan upayakan sampai situasi ini benar-benar normal lagi. Kepada ibu-ibu di rumah jangan khawatir kalau di Kota Bandung suplai daging sapi aman, tinggal datang ke pasar-pasar yang sudah ditentukan," ujar Emil saat meninjau operasi pasar daging sapi di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Selasa (11/8/2015).

Di sisi lain, kelangkaan daging sapi di pasaran turut berdampak pada kenaikan permintaan daging ayam. "Sepertinya, ada tren bergeser dari mengonsumsi daging sapi ke daging ayam. Yang jelas terjadi lonjakan konsumsi daging ayam," kata Direktur Utama PD Pasar Bermartabat, Rinal Siswandi, yang mendampingi Emil dalam kunjungan itu.

Menurut Rinaldi, tingginya permintaan turut berdampak pada harga daging ayam. Saat ini, harga daging ayam di Kota Bandung menembus Rp 38.000-Rp 40.000. "Ada kenaikan sekitar Rp 10.000 per kilogram," kata dia.

Rinaldi memastikan, dari 21 pasar yang ada di Kota Bandung, tidak ada satu pun kios daging sapi yang buka. Aksi mogok jualan diprediksi akan terus berlangsung hingga Rabu (12/8/2015) besok.