"Jika hujan, saya harus pindah ke rumah adik saya, Ti Aminah," ujar Nek Putroe, Senin (10/8/2015). Wanita renta ini memiliki dua anak. Namun, sayangnya, anaknya juga tidak memiliki kemampuan untuk memperbaiki rumah orangtuanya.
Rumah adiknya juga berkonstruksi kayu. Jangankan untuk memperbaiki rumah yang rusak, untuk makan saja, Nek Putroe berharap belas kasihan warga. Terkadang dia menerima dana zakat dari masyarakat desa.
"Saya tidak ingin merepotkan anak. Mereka juga kesulitan menghidupi cucu-cucu saya," kata Nek Putroe.
Meski menetap di rumah tidak layak huni dan mirip kandang ternak, Nek Putroe tetap tabah. Dia menyebutkan ingin menikmati akhir usianya dengan nyaman. "Semoga pemerintah bisa memberikan bantuan rumah dhuafa untuk saya. Paling tidak, saya bisa hidup nyaman di akhir usia saya ini," ujar dia.
Kepala Desa Beuringen, Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara, Rasyadan, mengatakan telah berkali-kali mengusulkan bantuan rumah ke Pemerintah Aceh Utara. Namun, hingga kini, realisasinya masih nihil.
"Sekitar empat hari lalu, ada camat dan pegawai kantor bupati yang meninjau rumah Nek Putroe. Kami sudah berusaha maksimal. Semoga kunjungan camat kali ini bisa memberikan Nek Putroe rumah bantuan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.