Gembong begal tersebut bernama Timur Idris (32). Adapun empat anggota komplotan yang telah ditangkap adalah Kobrani (18), Saleh alias Geger (33), Zulkarnain alias Sulboy (30), dan Abu Hasan alias Sugeng.
"Keempat tersangka lain merupakan anggota komplotan Idris. Saat ini kami juga masih memburu WC, BD, STR, MKL, SBR, dan SWN. Keenam buronan tersebut juga anggota komplotan yang sama," ujar Kepala Polda Lampung Brigadir Jenderal (Pol) Edward Syah Pernong, di Markas Polda Lampung, Senin (27/7).
Edward mengatakan, Idris mencoba menyerang polisi yang hendak menangkapnya dengan senjata tajam. "Anggota melakukan tindakan tersebut (menembak gembong begal) sudah sesuai prosedur tetap yang berlaku," ujarnya.
Edwar mengatakan, anggotanya sempat melarikan tersangka ke rumah sakit. Namun, karena jarak rumah sakit jauh, tersangka kehabisan darah dan tewas.
Polisi juga melakukan tes urine terhadap keempat tersangka. Hasilnya, mereka dinyatakan positif mengonsumsi narkoba. "Maraknya kriminalitas di Lampung bukan semata karena desakan ekonomi, melainkan maraknya penggunaan narkoba," kata Edward.
Dia mengatakan, pelaku biasa menjual barang curiannya untuk membeli narkoba. Barang-barang curian tersebut dijual secara cepat dan murah kepada orang per orang. Hal itu juga yang kadang membuat Polda Lampung kesulitan membongkar rantai kriminalitas kendaraan bermotor. "Kebanyakan dijual langsung per orang agar pelaku cepat mendapatkan uang untuk membeli narkoba," ujarnya.
Komplotan Idris merupakan komplotan begal yang bermarkas di Lampung Timur. Namun, wilayah operasi mereka menyasar hingga sejumlah daerah di luar Kabupaten Lampung Timur.
Dalam setiap aksinya, para pelaku selalu membawa senjata api dan senjata tajam untuk melukai bahkan membunuh korbannya. Biasanya mereka juga beraksi dalam kelompok 3-4 orang.
Tersangka Korbani, Saleh, dan Zulkarnain mengaku telah membegal lebih dari 21 kali. "Kebanyakan di sekitar Lampung Timur," ujar Saleh. (GER)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.