Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Silakan Kritik, Saya Terbuka

Kompas.com - 26/07/2015, 13:43 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com
- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai bahwa silaturahim itu bermanfaat. Selain untuk ajang berkumpul, juga bisa jadi bahan introspeksi diri dan memberikan masukan. Ganjar mengatakan, dirinya terbuka atas setiap kritikan dari masyarakat.

"Silakan kritik saya, saya terbuka. Saya ingin Jateng ini bisa berdikari," ucapnya dalam kegiatan "Ngumpulke Balung Pisah warga NU" di Semarang, Minggu (26/7/2015).

Menurut Ganjar, untuk menyikapi berbagai persoalan, tradisi dalam masyarakat Jateng, seperti tradisi "rembugan", bisa dipakai untuk mengantisipasi dan meredam berbagai persoalan di masyarakat.

"Saya jelas sangat senang, karena di Nahdlatul Ulama ini ada tradisi rembugan untuk menyelesaikan masalah. Saya kira ini penting dan sudah saya pakai untuk antisipasi adanya intoleransi," kata Ganjar.

Ganjar melanjutkan, saat menggelar tradisi rembugan dengan para tokoh agama, dia mendapat banyak sekali masukan. Rembugan juga dinilai penting untuk menemukan dan menggali bagaimana menjaga rumah ibadah yang baik, juga mengelola sekolah.

"Ngumpulke balung pisah, rembugan seperti ini penting. Karena sebagai umara' (pemerintah), silaturrahmi mengumpulkan di masyarakat itu akan berjalan baik. Sense of belivingnya terus terjaga," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah KH Ahmad Daroji mengatakan, acara ini sebagai bagian dari upaya untuk mempersatukan para kader nahdliyin dari berbagai kalangan. Dia ingin momentum Idul Fitri digunakan oleh warga NU untuk menyamakan persepsi.

"Orang NU baik dari kultural, strktural itu ada dimana-mana. Mereka juga tersebar di partai politik. Kami mengumpulkan mereka untuk merekatkan kembali," ujar sesepuh NU Jateng ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com